Pangkalan Bun, SNN.com – Seorang Anak Buah Kapal (ABK) TB. Patria 3 bernama Andi (48) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa saat kapal yang ditumpanginya tengah berlayar menuju Pelabuhan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah.
Proses evakuasi dilakukan secara cepat oleh personel gabungan Polres Kobar, Polsek Kumai, dan instansi terkait setelah kapal tiba di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Minggu (19/10/2025) dini hari pukul 02.00 WIB.
Kronologi Kejadian
Kapolres Kotawaringin Barat AKBP Theodorus Priyo Santosa, S.I.K. menjelaskan, peristiwa ini bermula saat kapal TB. Patria 3 yang mengangkut batu split berangkat dari Pelabuhan Bojonegara, Banten, menuju Pelabuhan Kumai, Kobar pada Kamis (16/10/2025).
Selama perjalanan, korban masih terlihat melakukan aktivitas normal dan berjaga pada malam hari. Namun, pada malam harinya, tepatnya sekitar pukul 23.45 WIB, beberapa rekan awak kapal menemukan korban dalam posisi tertidur miring di sofa. Saat dibangunkan, korban tidak memberikan respons sama sekali.
"Melihat korban tidak bereaksi, saksi langsung menghubungi seluruh kru dan nahkoda kapal. Setelah dicek, tidak ditemukan denyut nadi pada tubuh korban,” terang Kapolres.
Nahkoda kapal pun segera mengontak pihak pelabuhan menggunakan radio dan melaporkan bahwa salah satu ABK meninggal dunia saat kapal dalam perjalanan.
Setibanya di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun untuk dilakukan tindakan medis berupa visum et repertum.
"Dari hasil visum, diduga korban meninggal dunia akibat gangguan sirkulasi udara pada sistem pernapasan, otak, tubuh, dan aliran darah. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” jelas Kapolres.
Jenazah Sudah Diserahkan ke Keluarga
Kapolres juga menambahkan bahwa jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman secara layak.
"Kami turut berbelasungkawa atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan,” pungkas AKBP Theodorus.
Peristiwa ini menambah catatan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja di atas kapal, terlebih dalam pelayaran jarak jauh. Aparat kepolisian tetap melakukan pengumpulan informasi tambahan sebagai bagian dari prosedur penyelidikan.(Neya Utih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar