Lamongan, SNN.com - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lamongan kembali melanjutkan kegiatan Active Case Finding (ACF) TBC hari kedua, hasil kerja sama antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Aula Lapas Lamongan ini berfokus pada pemeriksaan rontgen dada bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) guna mendeteksi secara dini potensi penyakit TBC.
Pada hari kedua ini, pemeriksaan difokuskan kepada 250 warga binaan, dengan proses pelaksanaan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan berlangsung secara tertib. Kegiatan didukung penuh oleh tim medis Klinik Lapas Lamongan, serta tenaga kesehatan dari Puskesmas Lamongan Kota dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan.
Seperti pada hari sebelumnya, pelaksanaan ACF TBC di Lapas Lamongan menggandeng vendor resmi dari Tirta Medical Center, yang diwakili oleh Ibu Qonita. Tim dari Tirta Medical Center kembali melakukan pemeriksaan rontgen secara menyeluruh dengan peralatan mobile yang telah disiapkan di lokasi kegiatan.
Kepala Lapas Kelas IIB Lamongan, Heri Sulistyo, menyampaikan bahwa pelaksanaan hari kedua berjalan lancar dan menunjukkan komitmen kuat seluruh pihak dalam mendukung upaya nasional pemberantasan TBC di lingkungan pemasyarakatan.
“Kami mengapresiasi kerja keras seluruh tim medis dan dukungan dari Kementerian Kesehatan serta Kanwil. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa layanan kesehatan bagi warga binaan terus menjadi prioritas utama dalam pembinaan di Lapas Lamongan,” ujar Heri, 21 Oktober 2025.
Lebih lanjut, Heri menambahkan bahwa kegiatan ACF TBC ini juga merupakan bagian dari upaya mewujudkan lapas yang sehat dan bebas penyakit menular, sejalan dengan arahan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak kesehatan warga binaan.
Sementara itu, perwakilan Tirta Medical Center, Ibu Qonita, menyampaikan bahwa pemeriksaan hari kedua menunjukkan kesadaran warga binaan terhadap pentingnya kesehatan semakin meningkat. “Kami melihat antusiasme yang tinggi dari para peserta. Semoga kegiatan ini dapat membantu mendeteksi kasus TBC lebih awal agar bisa segera ditangani,” ungkapnya.
Dengan berjalannya kegiatan hari kedua ini, Lapas Lamongan menargetkan seluruh proses skrining akan rampung pada hari ketiga, sehingga seluruh 714 warga binaan dapat menjalani pemeriksaan secara menyeluruh sebagai bentuk komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar