Kutai Barat, SNN.com - Terjadi lonjakan pengguna BBM pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Melak sempat menjadi pusat perhatian warga masyarakat Kutai Barat (Kubar).
Pasalnya, hanya SPBU Melak satu-satunya saat ini memiliki kuota yang cukup untuk memenuhi kebutuhan roda 2, 4 dan roda 6 di Kutai Barat.
Mengapa terjadi lonjakan pada SPBU Melak? ya tentu bukan tak beralasan, hal ini disebabkan pasca terjadinya musibah kebakaran yang menimpa SPBU di Belintut kampung Ngenyan Asa kecamatan Barong tongkok pada 30 Maret 2024 lalu.
Meski para pemilik roda 2, 4 dan 6 terbilang sulit untuk untuk mendapatkan BBM di SPBU, namun bukan karena BBM langka tetapi memang padatnya kendaraan yang tengah melakukan antrean di SPBU.
Menyikapi adanya issu bahwa telah terjadi kelangkaan BBM di Kubar, Owner SPBU Melak H Pudin membantah bahwa itu tidak benar.
“BBM kita tidak langka, sampai hari ini masih berjalan normal dan masih terkendali, “ kata H. Fudin pemilik SPBU Melak kepada media ini melalui sambungan telephone, Kamis (15/04/2024).
Menjelang hari raya Idul Fitri 1445 Hijriyah pada H-2 memang SPBU Melak sudah mulai tidak aktif untuk penjualan BBM di karenakan petugas nozzle nya pada cuti lebaran.
Pria akrab disapa H Fudin ini mengatakan, terhitung hari ini Senin 15 April ada pengiriman 8 ton BBM jenis Pertalite, Pertamax dan Bio Solar.
“Untuk Melak dan sekitarnya BBM kita masih tercukupi, untuk hari ini Senin Pertalite ada 8 ton, Bio Solar 8 ton dan Pertamax 16 ton, “ ujar bos PT Harkat Bersama Melak.
Ia juga menambahkan bahwa dalam beberapa hari ke depan BBM secara kontinu akan masuk terus.
“Besok Selasa 16 April ada datang BBM jenis Pertalite 32 ton dan pertamax 16 ton, ini kita jual sampai malam. Jadi sekali lagi BBM untuk Melak dan sekitarnya tercukupi sebab tiap hari datang 48 ton, “ pungkas H. Pudin pemilik SPBU Melak.
Reporter : Johansyah.
Editor : Wafa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar