Menurut beberapa pedagang saat di tanya wartawan media Online, mengatakan, Saya itu dari awal orangnya bupati pak Timbul disuruh agar rame, setelah itu ada rumor, bahwa uangnya dari hasil penarikan di buat minum, jadi saya gak enak setelah itu saya bentuk pengurus, kan pernah saya dulu kasih surat undangan itu, tapi gagal, kamu tau, parkiran itu mau di ambil dishub, saya bilang jangan, cuman berapa sih, saya masih menutupi, Kalau tidak percaya saya telfon, jadi uang penarikan Rp 5.000 itu yang Rp 250 ribu itu saya kasih untuk petugas kebersihan agar malam Minggu bersih, untuk kerusakan seperti Las dan lain - lain, yang penting ada kwitansi, jadi kamu itu berhenti jangan jadi profokator siapa beking kamu bawa kesaya, ayo, suruh temui pak Tebok biar jelas, saya di depan masjid ini, saya bersumpah, kalau saya biarkan ini buyar ini, hak demi Allah demi rasul, tapi saya kasihan, pak Timbul bilang, gimana nanti ini kalau gak ada saya, saya ini ajudannya pak Timbul, makanya saya disuruh bantu agar Alun - Alun ini rame, Kamu tau pak Sekda (Sekertaris Daerah) yang sekarang itu orangnya pak Timbul, Demi Allah demi Rasul semoga saya tidak dapat mukjizat umroh saya tidak tau apa, kamu tau, Ini mau diambil Dihub, tapi sama saya gak dikasih, kalau kamu jangan bersumpah, jangan, takut kamu berbohong, makanya kamu jangan jadi provokator, kalau mau jadi profokator jangan jualan disini, Pungkas pedagang yang di intimidasi oleh beberapa gerombolan Preman di lokasi PKL alun - alun kota Kraksaan. (Tim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar