Kepulauan Aru, SNN.com - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Aru, terus berupaya, bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat untuk mengatasi sampah di Kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Ibu L. Kerlely dalam sosialisasinya tentang pengolahan Sampah pada acara peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia, pekan kemarin di Depan Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Aru.
Ada dua (2) inovasi baru dalam pengolahan sampah Rumah tangga yang di peragakan dalam sosialisasi yaitu “Memasukkan Sampah Plastik ke dalam Plastik dan Pengolahan Limbah Rumah tangga menjadi Pupuk Organik cair”.
Dikatakan kegiatan sosialisasi pengolahan Sampah Rumah Tangga yang diperagakan didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2017 tentang strategi dan kebijakan pengolahan sampah Rumah Tangga dan sampah sejenis Sampah Rumah tangga. Inovasi pengolahan sampah yang pertama diperagakan adalah Memasukkan Sampah Plastik ke dalam Plastik.
Dipaparkan oleh Ibu Kerlely bahwa Pengolahan sampah dengan memasukkan sampah Plastik ke dalam Plastik dicetuskan oleh Rusel Maier, seorang seniman asal Kanada yang tinggal di Philipina.
Dikatakan, pengolahan sampah plastic yang mudah dan sederhana adalah memasukkan Sampah Plastik kedalam Plastik. Bahan yang diperagakan yaitu satu Botol Plastik 500 ml (untuk wadah), sejumlah sampah plastic berupa kulit rinso, soklin, kulit sampho, kulit roico, dan sendok.
Cara pembuatannya adalah 1. Cuci dan sterilkan semua elemen plastik maupun perlengkapan menggunakan sabun anti bakteri. 2. Keringkan semuanya menggunakan lap bersih. 3. Masukkan sampah plastik yang Anda miliki kedalam botol tersebut. Jika sampah plastik berukuran besar, potong menggunakan gunting. 4. Padatkan sampah plastik menggunakan ujung bawah sendok ke seluruh ruangan botol. Jangan sampai kempes atau mengeluarkan bunyi jika ditekan dari luar. 5. Tutup botol tersebut dan Anda sudah menyelesaikan satu botol Pengolahan Limbah Plastik.
Manfaat dari pengolahan Sampah Palstik tersebut adalah untuk menimbun lokasi berbecek ganti batu sebagai timbunan.
Inovasi ke-dua, lanjut Kerlely, adalah mengolah limbah rumah tangga menjadi Pupuk organic cair.
Dijelaskan, Limbah Rumah tangga berupa sisa-sisa sayuran, dan nasi ditampung didalam ember bekas metrolite yang sudah didesain dan akan menghasilkan cairan sebagai pupuk organic yang dimanfaatkan untuk tanaman sayur.
“Sampah didalam ember bekas metrolite tersebut dibiarkan sampai menghasilkan cairan dan cairan itu disebut dengan pupuk organic cair”. Jelasnya.
Mengakhiri sosialisasi, atas nama Dinas Lingkungan Hidup, kerlely berharap agar dengan paparan dua Inovasi tersebut persoalan sampah didalam rumah tangga dapat teratasi.
“Diharapkan, dari kegiatan ini kita bisa sama-sama mengatasi persoalan sampah didalam rumah tangga masing-masing dengan mengolah sampah plastic dan sampah organic”. Harapnya. (Moses)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar