Perbaikan jalan ini merupakan respon cepat atas kerusakan infrastruktur yang vital bagi mobilitas warga, sekaligus menguatkan semangat gotong royong di wilayah tersebut.
Kegiatan Karya Bakti ini melibatkan puluhan warga setempat, dipimpin langsung oleh Sertu Suryono dan perwakilan dari Muspika. Fokus utama perbaikan adalah menanggulangi potensi longsor susulan dengan memanfaatkan material yang tersedia di lokasi.
Pemanfaatan Anyaman Bambu: Untuk memperkuat struktur penyangga dan menahan pergerakan tanah, digunakan teknik tradisional dengan memasang anyaman bambu sebagai penggut atau penahan sementara, sebelum dilakukan penimbunan. Teknik ini dipilih karena efektif dalam kondisi darurat dan dapat menstabilkan tebing.
Penimbunan dengan Pedel: Setelah anyaman bambu terpasang sebagai penopang, bagian jalan yang amblas dan longsor ditimbun secara masif menggunakan material pedel (batu dan kerikil). Penimbunan ini dilakukan secara bertahap dan dipadatkan agar jalan kembali kokoh dan aman untuk dilalui.
Dalam hal ini Sertu Suryono menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah implementasi nyata dari tugas pokok Babinsa dalam menjaga stabilitas wilayah dan membantu kesulitan masyarakat.
"Kami hadir di tengah masyarakat untuk memastikan akses jalan ini pulih secepatnya. Sinergi antara TNI, Muspika, dan semangat gotong royong warga adalah kunci keberhasilan perbaikan ini," ujar Sertu Suryono. "Penggunaan anyaman bambu adalah solusi kearifan lokal yang terbukti ampuh sebagai penyangga sementara agar longsor tidak terjadi kembali."
Sementara itu, perwakilan dari Muspika Modo mengapresiasi kesigapan Babinsa dan partisipasi aktif warga. Mereka berharap kerja bakti ini menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menghadapi dan menanggulangi masalah infrastruktur secara mandiri dan cepat.
Dengan selesainya perbaikan ini, akses transportasi di Dusun Samben kembali lancar, mendukung kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat Desa Njegreg. (Pendim0812)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar