Proyek perawatan gapura pada TA 2025 ini dibenarkan oleh Kepala Dinas PUPR Kobar, M. Hasyim Muallim, ketika dikonfirmasi awak media melalui pesan WhatsApp. Saat ditanya soal perawatan dua gapura—batas Seruyan dan batas Sukamara—Hasyim menegaskan bahwa tahun 2025 hanya gapura di perbatasan Kobar–Sukamara yang dikerjakan, sementara gapura di Desa Amin Jaya, batas dengan Kabupaten Seruyan, tidak mendapatkan perawatan.
Selasa (9/12), awak media meninjau langsung kondisi gapura di Desa Babual Baboti. Dari pantauan di lokasi, terlihat dua tiang beton penyangga besi penghubung gapura sudah dicat ulang dengan warna cerah. Namun, besi penghubung antar tiang masih menggunakan cat lama. Selain itu, terdapat pekerjaan pengecatan paving serta pembangunan siring di salah satu sisi tiang penyangga. Anehnya, sisi lainnya tidak dibuatkan siring, justru hanya terlihat besi cor beton yang dicat sehingga pekerjaan tampak tidak merata.
Menindaklanjuti kondisi tersebut, awak media kembali mengonfirmasi Kadis PUPR terkait rincian pekerjaan dan besaran anggaran. Namun, jawaban singkat yang diterima justru mengarahkan agar langsung menghubungi Kuasa Pengguna Anggaran (KPA):
“Langsung konfirmasi ke KPA-nya pak Suryadi lah,” tulis M. Hasyim Muallim melalui WhatsApp.
Minimnya penjelasan dari Dinas PUPR Kobar ini menimbulkan tanda tanya publik mengenai transparansi dan kualitas pekerjaan perawatan gapura yang menjadi wajah perbatasan Kabupaten Kotawaringin Barat. Harapannya, pekerjaan infrastruktur simbol daerah ini dikerjakan dengan baik, merata, serta dibarengi keterbukaan informasi kepada publik.(Guswan)
Sumber kutipan: buseronlinenews.com Kobar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar