Kepulauan Aru, SNN.com - Mahasiswa Program Beasiswa Pemda Kabupaten Kepulauan Aru, yang kuliah di Stikes Pasapua Ambon, akhirnya diberhentikan dan dipulangkan karena Pemda Aru menunggak pembayaran uang kuliah hingga 11 milyar rupiah. Oleh karena Mahasiswa merasa dikorbankan, mereka melakukan aksi demo di kantor DPRD dan meminta agar DPRD membentuk pansus, untuk menyelidiki anggaran beasiswa yang dianggarkan setiap tahun namun tidak direalisasi sampai sekarang.
Demo pertama dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2015, dengan harapan DPRD dapat membentuk pansus agar masalah yang dihadapi mahasiswa bisa menjadi jelas. Oleh karena DPRD tidak membentuk Pansus sesuai tuntutan Mahasiswa, maka mereka kembali melakukan aksi untuk ke-dua kalinya pada tangggal 19 agustus 2025 dengan membakar ban, memasak kopi untuk diminum dan bermalam di kantor DPRD Aru sampai pagi.
Demo dilakukan dalam gabungan Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Mantan ketua Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kepulauan Aru, Udin Basavin, dalam keterangannya kepada media ini, bahwa aksi ini merupakan aksi yang kedua kali, ketika aksi pertama, DPRD memberikan janji akan membentuk Pansus, tetapi ternyata Pansus tidak di bentuk.
“Aksi pertama, ada kesepakatan dengan DPRD untuk bentuk Pansus, ternyata sudah satu minggu ini tetapi Pansus tidak di bentuk”. Terangnya.
Dikatakan, sangat disayangkan Hutang beasiswa pada Kampus Stikes Pasapua Ambon itu, ada 11 milyar, sehingga dari kampus memberhentikan Mahasiswa untuk tidak kuliah.
“Yang kami sayangkan adalah hutang beasiswa pada kampus Stikes Pasapua Ambon ada 11 Milyar yang belum di bayar, sehingga dari kampus memberhentikan dan memulangkan Mahasiswa asal Aru untuk tidak kulia. Terkait hutang beasiswa 11 milyar ini, hari ini mau dipaksakan untuk Bupati yang baru harus mengeksekusi, sementara hutang ini belum jelas sumber permasalahannya. Adik-adik mahasiswa diberikan waktu dari kampus hanya 2 bulan dan pada bulan Desember mereka bisa wisudah, sementara anggarannya tidak ada. Sehingga kita datang sampaikan melalui gerakan ini, semoga Pemerintah Daerah bertindak bijak agar adik-adik mahasiswa ini tidak menjadi korban pemulangan dari Kampus”. Harapnya. (Moses)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar