Komandan Lanud Iskandar, Letkol Pnb Nugroho Tri Widyanto, M.Han, segera memerintahkan jajaran untuk memberikan dukungan penuh di rumah duka. Personel Lanud dengan penuh semangat bergotong royong mendirikan tenda di halaman rumah duka sebagai wujud kepedulian dan penghormatan kepada almarhum.
Komandan Lanud juga hadir langsung mengikuti prosesi persemayaman dan pemandian jenazah, serta turut memimpin sholat jenazah sebagai imam pada gelombang kedua di Bangsal Istana Kuning, mengingat banyaknya masyarakat yang datang untuk mengantarkan kepergian almarhum. Sholat jenazah dilakukan dalam beberapa gelombang karena membludaknya pelayat.
Setelah disholatkan, jenazah almarhum diusung oleh gabungan personel Lanud Iskandar dan Kodim 1014/Pangkalan Bun menuju Makam Kerajaan, menandai penghormatan terakhir kepada sosok yang dikenal luas sebagai panutan, tokoh adat, dan simbol kearifan lokal masyarakat Kotawaringin.
"Atas nama keluarga besar Lanud Iskandar, kami menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga almarhum wafat dalam keadaan husnul khatimah, mendapatkan tempat yang mulia di sisi-Nya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran. Aamiin..." ujar Komandan Lanud Letkol Pnb Nugroho Tri Widyanto.
Kepergian Pangeran Muasjidinsyah menjadi kehilangan besar, tidak hanya bagi lingkungan Kesultanan Kotawaringin, tetapi juga bagi TNI AU, khususnya Lanud Iskandar, dan seluruh masyarakat Kalimantan Tengah yang mengenalnya sebagai sosok bersahaja dan penuh kebijaksanaan.(Guswan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar