Kutai Barat, SNN.com - Peringati HUT Kecamatan Bentian Besar Kabupaten Kutai Barat (Kubar) ke - 23 Tahun,
panitia melaksanakan berbagai acara menarik.
Salahsatunya kegiatan itu lomba menyanyi lagu daerah yang oleh masyarakat sekitar disebut Berijoq.
Puluhan peserta yang berasal dari berbagai kampung dalam wilayah Kecamatan Bentian Besar masing-masing mengirim utusannya untuk mengikuti lomba tersebut.
Ismail Bahran salahsatu warga asal Bentian Besar yang juga panitia penyelenggara menyebut kegiatan ini adalah momentum besar.
"Ini merupakan kegiatan perdana dilaksanakan secara meriah bertajuk Gegoq Ehew Rame Rayaq Lou Teluyent.
Senang beramai-ramai di Lamin Ulin (Bahasa Bentian asli) yang memiliki arti Senang, bersuka ria didalam Lamin (Rumah Adat), " kata Bahran kepada wartawan SNN.com di Bentian Jumat (10/11/2023) malam.
Bahran menyebut, Lamin atau rumah adat ini adalah rumah warga Dayak Bentian.
"Rumah adat ini merupakan suatu kebanggaan kami selaku keluarga Dayak terutama suku Bentian. Disinilah kami berkreasi, kami akan membuat event tradisional, dengan kearifan lokal karena semangat dan tujuan kami selaku generasi penerus adalah ingin melestarikan budaya kami, budaya yang begitu luhur, "sambungnya.
Tak hanya itu, Bahran juga mengatakan bahwa Bentian ini memiliki historis. "Mulai kecamatan kami masih disebut penghubung, sampai persiapan dan kemudian definitif pada tahun 2000. Hanya berselang satu tahun saja setelah terbentuknya Kabupaten Kutai Barat yakni sejak tahun 1999, " ucap Bahran.
Bahran juga meminta untuk kedepannya agar kegiatan ini bisa di masukkan ke dalam anggaran APBD Kutai Barat.
"Dan harapan kami bersama adalah kedepannya nanti kegiatan ini masuk dalam agenda tahunan atau setiap tahun. Dan alangkah senangnya kami jika agenda seperti ini didukung oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Barat dalam hal pendanaan bersumber dari APBD Kutai Barat, " ungkap Bahran.
Terselenggaranya kegiatan HUT Kecamatan Bentian ini tak lepas dari peran serta berbagai pihak perusahaan dalam hal pendanaan.
"Dana sepenuhnya bersumber dari perusahaan tambang PT Trubaindo Coal Mining (TCM), PT BEK dan pengusaha yang ada di Bentian Besar, toko, warung dan pengusaha Bansaw, perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pengusaha lainnya sebagai wujud kontribusi dalam bentuk CSR terhadap Bentian dimana perusahaan itu termasuk ring 1 didalam areal tambang mereka, " beber Bahran.
Tak hanya perusahaan yang berkontribusi, pegawai, P3K, PTT dan masyarakat yang tersebar di 9 kampung dalam wilayah kecamatan Bentian Besar pun ikut memberikan bantuan.
"Dan masyarakat turut berpartisipasi karena mereka begitu senang menyambut HUT Kecamatan Bentian Besar yang ke-23 ini, " jelasnya.
Berikut besaran bantuan uang tunai yang diterima panitia, dari PT TCM sebesar Rp. 150 juta, PT BEK Rp. 75 juta.
Namun sangat disayangkan, ditengah masyarakat Bentian Besar sedang pusing mencari dana agar HUT Kecamatan ini berjalan lancar dan sukses mereka tidak mendapatkan asupan gizi dari Pemerintah Kabupaten Kutai Barat.
"Bantuan atau sumbangan Pemerintah Daerah sendiri itu belum ada membantu, " ujar Bahran.
Sebelumya, pada pembukaan HUT Kecamatan Bentian Besar yang digelar pada 7 November lalu, panitia telah bersurat agar di buka resmi oleh Bupati Kubar Fx Yapan.
"Bupati mendelegasikan ke asisten III, kemudian asisten III mendelegasikan ke Kadis Pariwisata, dan terakhir Kadis Pariwisata mendelegasikan ke Camat Bentian Besar, " kata Ismail Bahran.
Ketidakhadiran Bupati saat pembukaan HUT Kecamatan Bentian itu bukan tidak beralasan melainkan memang jadual Bupati sibuk.
"Karena pada saat itu kita akui semua pejabat teras Kubar pada tanggal 7/11 itu banyak kegiatan yang memang tidak bisa ditinggalkan. Dan untuk acara penutupan besok Sabtu 11 November kami mendapat informasi pak Bupati ada pertemuan di provinsi juga tidak bisa datang dan mendelegasikannya ke pak Camat Bentian Besar, " kata Bahran.
"Dan kami masyarakat, siapa pun yang di delegasikan Pemerintah Daerah kami cukup bangga karena camat kami ini adalah putra asli kecamatan Bentian Besar, " pungkasnya.
Reporter : Johansyah.
Editor : Wafa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar