Sekolah yang berada di daerah terpencil ini akhirnya mendapatkan perhatian serius. Berdasarkan informasi dari papan proyek yang terpasang di lokasi, rehabilitasi tersebut tertuang dalam kontrak nomor 01.51/2.01.111.10/SP/P.SD/2025, tertanggal 23 Juli 2025. Proyek ini meliputi rehabilitasi sedang hingga berat pada ruang kelas, dengan anggaran sebesar Rp 557.800.000. Kegiatan ini dilaksanakan oleh CV. Maratama dengan masa pengerjaan selama 90 hari kalender, dimulai dari 23 Juli hingga 20 Oktober 2025.
Di papan proyek juga tercantum pesan, “Kegiatan ini dilaksanakan dari pajak yang saudara bayar”, sebagai bentuk transparansi serta pertanggungjawaban kepada masyarakat.
Saat dikonfirmasi, Kabid SD Disdikbud Kobar yang akrab disapa Pak Dede membenarkan bahwa proyek masih berjalan di lapangan. “Ya benar, proses rehabilitasi sedang berlangsung di lapangan,” ujarnya, meski saat ini sedang mengikuti diklat di Surabaya.
Pihak pelaksana mengungkapkan bahwa akses menuju Desa Sambi menjadi tantangan tersendiri, terlebih saat musim hujan yang memperparah kondisi jalan dan menyulitkan distribusi material.
Sementara itu, Muhammad Alamsyah selaku Kepala Dinas Dikbud Kobar yang baru dilantik menyatakan bahwa proyek ini merupakan lanjutan dari kepemimpinan sebelumnya. “Saya baru dilantik belum dua minggu. Proyek ini masih ditangani oleh Pak Jamri sebagai pejabat sebelumnya,” jelasnya.
Namun, ia menegaskan keseriusannya dalam melanjutkan pembangunan sarana pendidikan di wilayah-wilayah terpencil. “Sejalan dengan arahan Presiden Prabowo, Disdikbud Kobar akan memprioritaskan pembangunan dan rehabilitasi sekolah dasar, terutama yang berada di pelosok desa,” tegasnya.
Rehabilitasi SDN 1 Sambi diharapkan mampu memberikan lingkungan belajar yang lebih layak dan nyaman, sekaligus membangkitkan semangat belajar siswa di daerah perbatasan Kobar. (Guswan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar