Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Jumat, 01 Agustus 2025

Sinergitas TNI, Polri, dan Masyarakat: Patroli Terpadu Cegah Karhutla di Kecamatan Arut Selatan

Pangkalan Bun, SNN.com — Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus digencarkan di wilayah Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Barat. Pada Senin, 29 Juli 2025, jajaran TNI melalui Babinsa, bersama aparat kepolisian dan masyarakat setempat, melaksanakan patroli terpadu di wilayah Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan.

Kegiatan ini dipimpin oleh Babinsa Kelurahan Mendawai Seberang Koramil 01/Arut Selatan, Sertu Agus Sugiarto, yang berkolaborasi dengan Bhabinkamtibmas Aipda Dendhy Dedang, serta Ketua Masyarakat Peduli Api (MPA) Muhammad Khaifani dan empat orang anggotanya. Patroli ini menjadi bentuk nyata dari sinergitas lintas sektor dalam menghadapi ancaman serius kebakaran lahan di musim kemarau.

Apel Pengecekan dan Rute Patroli

Sebelum melaksanakan patroli, seluruh personel yang terlibat mengikuti apel pengecekan di Pos Lapangan (POSLAP 58) yang terletak di Kelurahan Mendawai Seberang. Apel tersebut bertujuan untuk memastikan kesiapan personel dan perlengkapan yang digunakan, sekaligus menyamakan pemahaman mengenai rute patroli dan prosedur yang akan dilakukan di lapangan.

Selanjutnya, tim gabungan bergerak melakukan patroli menyusuri jalur darat di wilayah Jalan Ahmad Saleh, Kelurahan Mendawai Seberang, dengan titik koordinat S -2.64382 E 111.66791. Rute ini dipilih karena dianggap sebagai kawasan rawan terjadinya pembakaran lahan, baik disengaja maupun akibat kelalaian.
Tidak hanya melakukan patroli visual, tim gabungan juga aktif melakukan sosialisasi dan edukasi langsung kepada warga setempat yang dijumpai sepanjang rute. Warga diberikan pemahaman tentang bahaya dan dampak Karhutla, baik dari segi kesehatan masyarakat akibat asap, kerusakan ekosistem, kerugian ekonomi, hingga ancaman hukum bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan.

“Kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam mencegah Karhutla. Karena itu, kami tidak hanya melakukan patroli, tapi juga menyampaikan pesan edukatif agar warga tidak membuka lahan dengan cara membakar,” ujar Sertu Agus Sugiarto, saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Hal senada juga disampaikan oleh Aipda Dendhy Dedang, yang menyampaikan bahwa penegakan hukum akan dilakukan bila ditemukan unsur kesengajaan atau pelanggaran hukum dalam pembakaran lahan, namun pendekatan humanis dan persuasif tetap menjadi langkah awal dalam penanganan.

Peralatan dan Dukungan Lapangan

Untuk mendukung kelancaran patroli, tim dibekali dengan berbagai material pendukung yang meliputi:

4 unit kendaraan roda dua untuk mobilitas patroli darat

Perlengkapan perorangan seperti sepatu lapangan, masker, dan pelindung diri lainnya

Alat manual pemadam api, sebagai antisipasi dini bila ditemukan titik api

Perangkat komunikasi (HP Android) yang digunakan untuk pelaporan kondisi di lapangan serta koordinasi antar personel


Ketersediaan perlengkapan ini menjadi faktor penting dalam efektivitas patroli dan respon cepat terhadap potensi kebakaran.

Kegiatan patroli terpadu ini merupakan bagian dari agenda rutin yang telah dijadwalkan selama musim kemarau, dengan tujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat. Tidak hanya bertindak saat terjadi kebakaran, upaya pencegahan seperti ini dinilai lebih efektif dalam menekan angka Karhutla yang kerap melanda Kalimantan Tengah.

"Ini bukan sekadar tugas formal, tapi bentuk kepedulian bersama. Kami ingin memastikan bahwa generasi mendatang tetap bisa menikmati alam yang sehat dan lestari," ujar Muhammad Khaifani, Ketua MPA, yang selama ini aktif mendampingi warga dalam hal pengawasan Karhutla.

Pemerintah daerah, bersama unsur TNI, Polri, dan komunitas masyarakat seperti MPA, terus berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor. Diharapkan, dengan keberlanjutan patroli terpadu dan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat, potensi kebakaran hutan dan lahan dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga masyarakat dapat hidup lebih aman dan sehat. (Guswan/Neya Utih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"