“Kami hanya menuntut ganti rugi lahan, tolong segera temui kami di sini,” ujar salah seorang warga yang ikut dalam aksi di kantor Bupati Sarolangun.
Warga juga menegaskan tidak akan meninggalkan kantor Bupati Sarolangun sebelum permasalahan ganti rugi dengan pihak PT AAS selesai. “Kami tidak akan pulang sebelum ada solusi. Bila perlu kami akan bermalam dan mendirikan tenda di sini,” tegasnya.
Sementara itu, kiman, salah seorang koordinator aksi mengatakan, sebelumnya Pemkab Sarolangun berjanji akan memediasi permasalahan warga 12 desa di Kecamatan Mandingin dengan PT AAS. Namun saat itu tidak satupun pewakilan perusahaan yang datang.
“12 Desa terjajah oleh PT AAS, dan kami meminta kepada pemeintah daerah apakah bisa memediasi kami. Warga dengan PT AAS sudah bermasalah sejak enam tahun lalu," ujarnya.
Pantauan di lapangan, sejumlah perwakilan warga akhirnya ditemui oleh Sekda Sarolangun. Sementara itu di luar kantor Bupati Sarolangun terlihat warga mendirikan tenda dari tarpal dan juga memasak.
Hingga berita ini diterbitkan, pertemuan antara perwakilan warga dengan Pemkab Sarolangun masih berlangsung.
Reporter : Jony
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar