Pasiter Kodim 0820/Probolinggo Kapten Arh Ari Bonanto mengatakan bahwa penyuluhan tersebut dilakukan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap tingginya tingkat pernikahan usia dini yang banyak menimbulkan permasalahan bahkan hingga berujung sebuah perceraian.
"Tentunya hal tersebut sangat berdampak buruk sehingga pemerintah perlu kembali menggalakkan program keluarga berencana (KB) guna mencegah adanya bibit permasalahan kecil yang akan berdampak besar," kata Kapten Arh Ari Bonanto, Kamis (1/6).
Ia menambahkan dalam penyuluhan program keluarga berencana yang menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Probolinggo wajib untuk diikuti, penyuluhan keluarga berencana tentunya juga berkaitan pernikahan dini yang menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting.
"Stunting saat ini menjadi perhatian khusus pemerintah dan perlu adanya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat dalam pencegahannya,"ujarnya.
Sementara Aan Musafa'ah narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Probolinggo mengungkapkan bahwa program keluarga berencana itu penting untuk mengontrol dan mengendalikan tingginya angka kelahiran sehingga para orang tua atau pasangan suami istri dapat lebih mapan dalam menata kehidupan rumah tangga.
Harapannya dengan jumlah anak yang terencana tentunya akan dapat maksimal dalam proses tumbuh kembangnya serta maksimal dalam mendapatkan kasih sayang dark kedua orang tua dibandingkan dengan anak dengan usia kelahiran berdekatan dan tidak terencana.
Kami dari Dinas Kesehatan Kota Probolinggo berharap khususnya bagi ibu-ibu muda untuk ikut menjadi akseptor, Mari kita sukseskan gerakan program keluarga berencana dengan menerapkan penggunaan alat kontrasepsi yang tepat atau akseptor yang aktif.
"Kami ucapkan terima kasih apresiasi kepada ibu-ibu dilingkungan Kodim 0820/Probolinggo secara tidak langsung membantu mendukung program pemerintah dengan kembali menggerakan program keluarga berencana,"tuturnya. (Arini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar