Wakil Bupati Kutai Barat H Edyanto Arkan |
”Angka kemiskinan ekstrem Kutai Barat tahun 2023 ini mengalami penurunan sebesar 72,37% dengan jumlah 3.480 orang dari Tahun 2022 sebesar 12.598 orang,” ungkap wakil bupati Kutai Barat Edyanto Arkan, Rabu (15/11/2023).
Edyanto mengaku Pemkab Kubar menargetkan di tahun 2024 kemiskinan ekstrem di Kutai Barat turun jadi nol persen.
”Sesuai dengan target masih harus kita turunkan 27,6% supaya sesuai dengan target nasional 0% pada tahun 2024,” katanya.
Sementara itu untuk penduduk dengan kategori miskin juga mengalami penurunan. Dimana tahun 2022 angka kemiskinan mencapai 10,2%. Namun turun 0,04 % dari tahun 2021 sebesar 10,24 %.
Wakil bupati Kutai barat Edyanto Arkan mengatakan, pemerintah masih akan terus berupaya untuk menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 1,03 % agar sama dengan target nasional yaitu 9,17%.
Pemerintah daerah lanjut Edyanto memiliki tiga strategi untuk mengurangi kemiskinan maupun kemiskinan ekstrem di Kutai Barat. Yakni menciptakan lapangan kerja dan peningkatkan pendapatan, membangun rumah layak huni serta memberi jaminan sosial bagi warga kurang mampu.
”Pertama mengurangi beban pengeluaran, kedua meningkatkan pendapatan dan ketiga meminimalkan kantong-kantong kemiskinan. Ini kita lakukan melalui program pemberdayaan masyarakat lokal dengan terus menyediakan lapangan pekerjaan berbasis potensi unggulan lokal dan kemampuan masyarakat lokal berbasis kawasan berkelanjutan,” jelas mantan asisten dua setkab Kubar ini.
”Kita juga terus menggalakkan program pembangunan rumah layak huni dan penuntasan kawasan kumuh, kemudian program jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin, program pendidikan dan beasiswa yang diprioritaskan bagi anak-anak didik yang masuk dalam keluarga miskin serta peningkatan kompetensi bagi masyarakat melalui pelatihan BLK,” ucapnya.
Edyanto mengaku Pemkab Kubar optimis target mengurangi orang miskin di Kubar bisa tercapai. Karena pemerintah sudah memetakan faktor penyebab kemsikinan maupun kemiskinan ekstrem di tengah masyarakat.
Reporter : Johansyah.
Editor : Wafa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar