Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Kamis, 16 November 2023

Pemkab Kutai Barat Targetkan 2024 Semua Desa Jadi Kampung KB

Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Kutai Barat, Dr. Sukwanto S.Kep, Ners, M.Si
Kutai Barat, SNN.com – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KB-P3A) kabupaten Kutai Barat (Kubar) provinsi Kalimantan Timur menargetkan tahun 2024 semua desa dan kelurahan di Kutai Barat jadi kampung keluarga berkualitas atau kampung KB.

Pembentukan kampung KB itu sejalan dengan instruksi presiden Nomor 3 Tahun 2023 tentang optimalisasi penyelenggaraan kampung KB. Kemudian Surat Edaran Menteri Dalam Negeri, Instruksi Gubernur Kaltim serta surat kepala BKKBN Perwakilan Kaltim dan Instruksi Bupati Kutai Barat yang mengamanatkan pengotimalkan kampung KB.

Kepala dinas P2KBP3A Kabupaten Kutai Barat Sukwanto mengatakan, jumlah kampung berkualitas atau kampung KB di Kutai Barat hingga tahun 2023 baru mencapai 56 kampung dari 190 kampung dan 4 kelurahan. Awalnya kata Sukwanto hanya 141 kampung yang dicanangkan menjadi kampung KB. Namun oleh pemerintah pusat, semua desa dan kelurahan harus dibentuk jadi kampung KB.

”Target kita sudah disepakati di Kalimantan Timur bahwa tahun depan (2024) harus terbentuk Kampung KB itu seluruh kampung dan kelurahan yang ada di Kutai Barat. Jadi beban kita mengejar kekurangan yang tahun ini baru 56 terbentuk dari 141 dan juga diharapkan tahun depan harus terbentuk 100% di 190 Kampung dan 4 Kelurahan,” kata Sukwanto di Sendawar, Rabu (15/11/2023).

Sukwanto mengaku Pembentukan Kampung KB di Kutai Barat masih lambat karena memang dari awal pemerintah pusat hanya menunjuk beberapa kampung dengan kategori tertentu untuk dijadikan kampung KB. Kriterianya adalah desa terpencil, tertinggal, kepesertaan KB rendah dan penduduk miskin tinggi.

”Makanya dari tahun 2016 targetnya satu Kampung KB satu kabupaten, terus di tahun 2017 targetnya satu Kampung KB satu Kecamatan. Karena adanya kriteria tersebut kelihatan perkembangan Kampung Kab itu agak lambat,” ucapnya.

”Pada Tahun 2022 sejak dikeluarkannya Instruksi Presiden tidak ada kriteria jadi semua Kampung dan kelurahan itu harus menjadi Kampung KB makanya tahun ini dari Kementerian Dalam Negeri menargetkan supaya Kampung KB cepat terealisasi. Kita di Kutai Barat terus membentuk itu perlahan tetapi pasti,” tambah Sukwanto.

Di sisi lain lambatnya pembentukan kampung KB ini terjadi karena minimnya kader akibat tidak ada biaya operasional. Namun saat ini sudah ada edaran yang mengamanatkan anggaran kampung KB bisa menggunakan dana desa atau alokasi dana kampung.
Adapun tujuan pembentukan kampung KB menurut Sukwanto adalah meningkatnya kesejahteraan keluarga hingga mencegah stunting. Mulai dari usia balita, remaja hingga lansia. Sebab dalam kampung KB ada beberapa program yang menyentuh langsung kehidupan warga.

”Tujuannya terjadi peningkatan sumber daya manusia yang ada di kampung masing-masing. Untuk menjadi keluarga yang berkualitas harus disertai dengan ketahanan keluarga itu sendiri, baik itu orang tua, anak maupun seluruh keluarga yang ada. Sehingga kalau semua keluarga berkualitas maka tentu akan terbentuklah kampung atau desa kelurahan berkualitas,” paparnya.

”Kalau kampung KB itu sudah terbentuk dengan baik maka di sana ada Bina Keluarga Balita kemudian ada kelompok Bina Keluarga Remaja dan Bina Keluarga Lansia. Ada juga program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) lalau ada posyandu aktif sampai program dapur KB,” lanjut Sukwanto.

Yang tidak kalah penting menurut Sukwanto, kampung KB yang terbentuk wajib melaporkan kegiatan melalui aplikasi new siga atau website kampung KB agar ada evaluasi dan pemantauan. Apalagi program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sejak 2016 itu didukung hampir semua kementerian dan lembaga di Indonesia.

Sukwanto optimis dengan adanya kampung KB maka ketahanan keluarga bisa terjadi. Nantinya kampung KB yang telah terbentuk akan dinilai berdasarkan statusnya. Mulai dari tingkat dasar, berkembang dan mandiri. 

Sukwanto berharap semua kampung ikut bergerak bersama guna menyukseskan program yang dicanangkan secara nasional tersebut.

”Saya berharap masyarakat Kampung tolong ikutlah di dalam kelompok Bina Keluarga Balita jika itu ada balitanya, Bina Keluarga Remaja atau Bina Keluarga Lansia. Kemudian ada juga kelompok UPPKA. Yang terakhir adalah ke Posyandu karena menurut data kami masyarakat kita masih kurang animonya untuk datang ke posyandu. Kemudian bapak ibu kepala kampung marilah kita bergerak bersama untuk menyukseskan program ini,” pungkasnya.

Reporter : Johansyah
Editor      : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"