BOJONEGORO , SNN.com - Ketidak hadiran pihak perusahaan pengeboran minyak mentah yang mengeksploitasi perut bumi di sekitar wilayah Dolok gede, Pelem, Bandungrejo, dan Kaliombo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dalam undangan diskusi bersama Persatuan Masyarakat Jambaran Tiung Biru (PM-JTB) menciptakan paradikma minor dibenak pimpinan organisasi kemasyarakatan tersebut.
Ngari, sosok pimpinan organisasi kemasyarakatan PM-JTB mengaku kecewa atas ketidak hadiran pihak perusahan dan 4 Kepala Desa ketika diundang untuk diskusi mengenai nasip warga masyarakat sekitar lokasi pengeboran minyak.
“Niat kami ingin menjembatani masyarakat sekitar lokasi pengeboran minyak yang hidupnya masih kurang sejahtera. Oleh sebab itu pihak persusahaan dan kades kita undang untuk mendiskusikan hal tersebut. Tapi malah undangan kami terkesan diabaikan oleh mereka.” ucapnya, sabtu, 02 maret 2024.
Kenapa PM-JTB mengambil langkah tersebut, lanjutnya, berdasarkan Perda nomer 23 tahun 2011 jelas mengamanahkan ihwal perusahaan yang berakifitas disuatu daerah wajib mengutamakan tenaga kerja dari wilayah sekitar.
“Disana masih banyak pengangguran, maka dari itu kami ingin mendorong perusahaan untuk memikirkan hajat hidup warga sekitar ring satu.” Tandasnya.
Reporter : Tim / Red
Tidak ada komentar:
Posting Komentar