Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Selasa, 19 Maret 2024

Sejumlah Infrakstruktur di Kepulauan Aru Rusak Akibat Bencana Banjir Rob, Hujan & Angin Kencang

Kepulauan Aru, SNN.com - Bencana banjir Rob, di sertai hujan dan angin kencang yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Aru, mengakibatkan pemukiman warga tergenang air laut dan sejumlah infrakstruktur menjadi rusak. Seperti infrakstruktur berupa Talud Pengaman Pantai di Desa Feruni Kecamatan Aru Selatan, diketahui rusak parah dan mengancam pemukiman warga, apabila cuaca ekstrim kembali terjadi. 

Menindak lanjuti penanganan infrakstruktur berupa Talud yang rusak, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Aru, Berty Imuly, yang dihubungi melalui  whatsApp-nya mengatakan bahwa pihaknya sementara menginfentarisasi talud yang rusak, termasuk talud di Desa Feruni sebagai laporan. 

“Kami sementara inventarisasi talud yg mengalami kerusakan, termasuk Desa Feruni sebagai laporan”. Tulisnya. 

Berty dalam keterangannya menyebutkan, bahwa kejadian Bencana Banjir Rob, hujan dan angin kencang di Kabupaten Kepulauan Aru, terjadi pada tanggal 13, s/d 15 Maret 2024, Jam 15.wit. dan menyebabkan air naik setinggi 30 cm.

Dijelaskan, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan dan laporan yang disampaikan kepada Tim TRC BPBD disebutkan, 1.Lokasi terdampak adalah pemukiman pesisir pantai Desa Durjela, Desa Wangel dusun Marbali pantai, kelurahan Galaydubu, Kelurahan Siwalima, Desa Ujir, Desa Wokam, dusun Lamerang, dan Desa Feruni. 2.Masyarakat terdampak sebanyak 200 kk, air masuk rumah warga kurang lebih 30 cm dengan durasi waktu kurang dari 1 jam. Sehingga masyarakat yang mengungsi di kerabat sudah kembali ke rumah masing-masing. 3.Infrastruktur yang rusak adalah Talud di beberapa tempat dengan kategori ringan sampai sedang yaitu Desa Durjela, Desa Wangel dusun Marbali, Desa Ujir, Desa Wokam, dan Desa Feruni. Dikatakan, pihaknya belum dapat memantau secara keseluruhan, karena kondisi cuaca yang belum membaik. Selain itu adanya keterbatasan keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Aru, sehingga pihaknya meminta solusi dan respon dari Kepala BNPB maupun Kalaksa BPBD Provinsi Maluku guna perbaikan infrakstruktur Talud yang rusak melalui dana DSP. 

“Sehubungan kondisi cuaca yg belum baik sehingga Tim TRC BPBD belum dapat memantau secara keseluruhan. Tetapi juga, berhubung keterbatasan keuangan daerah Kabupaten Kepulauan Aru, sehingga kami mohon solusi dan respon Kepala BNPB maupun Kalaksa BPBD Provinsi Maluku  guna perbaikan infrastruktur Talud yang rusak melalui dana DSP, karena menjadi ancaman terhadap masyarakat pesisir pada musim cuaca ekstrim diwaktu mendatang”. Jelasnya. 

Berty juga berharap, agar masing-masing camat menghimbau kepada Kepala Desa yang Desanya mengalami kerusakan talud katagori ringan supaya dapat di interfensi melalui APB-Des. 

“Kami juga mengharapkan kepada masing-masing Camat agar menghimbau kepada kepala desa yang Desanya mengalami kerusakan talud katagori ringan supaya diinterfensi sebisa mungkin melalui APB-Des”. Harapnya (Moses)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"