Berjarak sekitar 25 kilometer dari Kota Pangkalan Bun, Danau Mesorayan bisa dicapai dalam waktu kurang lebih 40 menit menggunakan kendaraan roda dua maupun empat. Setibanya di Jembatan Layang Kotawaringin Lama, pengunjung harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki melewati jembatan kayu Ulin sepanjang hampir satu kilometer.
Sepanjang perjalanan, pemandangan hutan dan rawa di kiri-kanan jembatan menyuguhkan keindahan alam yang masih sangat asri. Tak jarang, kera dan burung-burung liar terlihat di sekitar area tersebut. Sebelum memasuki area danau, pengunjung akan diarahkan ke pos penerima tamu untuk mengisi buku tamu sesuai dengan identitas diri.
Sesampainya di tepian Danau Mesorayan, pengunjung akan disambut oleh bentangan air yang luas dan tenang, dikelilingi lanskap hijau yang menyejukkan. Di tengah ketenangan itu, aktivitas nelayan lokal yang menggunakan peralatan tradisional menjadi pemandangan yang unik dan penuh nilai budaya.
Nina, salah satu pengunjung dari Kecamatan Pangkalan Lada, mengaku baru pertama kali mengunjungi danau ini bersama keluarganya. “Saya bersama keluarga baru kali ini berwisata ke sini, suasananya sangat menyenangkan dan alami,” tuturnya dengan antusias.
Sementara itu, Irawan, seorang pemancing yang rutin datang ke Danau Mesorayan, mengatakan tempat ini menjadi lokasi favoritnya. “Hampir setiap Minggu saya dan teman-teman ke sini. Selain memang hobi memancing, kami sangat menyukai suasana dan panorama di danau ini,” ujarnya.
Selain sebagai tempat berlibur, Danau Mesorayan juga menjadi sarana edukasi untuk mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat lokal yang menjaga kearifan tradisional dalam harmoni dengan alam.(Guswan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar