Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Minggu, 14 Mei 2023

Analisis Kepemimpinan Setrategis Prabowo Subianto Dalam Menjaga Kerukunan dan Kedaulatan NKRI

Rogger Evantino, Komandan DENSATKA-XIV UNHAN RI
Jakarta SNN.com – Karolus Evantino, S.T.,C.Md. merupakan Kandidat Magister Pertahanan, Program Studi Ketahanan Energi, Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia.
Ia mengaku mendapat tugas dari Dosen Pengampu Mata Kuliah Kepemimpinan Strategis dari seorang Dr. Ir. Donny Yoesgiantoro, M.M., M.P.A.

“Secara pribadi saya menyambut baik penugasan ini, sekaligus menjadi refleksi bagi saya dan seluruh insan dan komponen pertahanan negara untuk terus belajar dan menjadikan contoh akan sikap kenegarawanan tokoh militer ataupun tokoh politik dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional yang menjadi instrumen pokok dalam pembangunan sebuah bangsa,” kata Karolus Evantino akrab disapa bung Rogger. Melalui rilisnya yang diterima SNN.com. Sabtu (13/5/2023).

Ia menyebut. Dewasa ini kepemimpinan strategis menjadi begitu penting. Hal tersebut disebabkan oleh perkembangan yang semakin kompetitif dan mudah terombang-ambingnya berbagai organisasi oleh arus perubahan.

”Pada masa stabil/mapan seperti pertengahan Abad 20 dan sebelumnya, dengan adanya administrasi serta manajemen kepemimpinan yang baik, setiap organisasi bisa bertahan hidup. Namun pada masa yang intensitas dan frekuensi perubahan yang sangat tinggi seperti pada abad 21 saat ini, di samping manajemen yang baik juga diperlukan kapasitas dan kualifikasi kepemimpinan yang handal,” sambungnya.

Kepemimpinan Strategis harus meliputi kemampuan untuk mengantisipasi, visi yang terukur, dan mempertahankan fleksibilitas serta memberi kuasa kepada orang lain untuk menciptakan perubahan strategis yang perlu. Strategi ini mempunyai efek penting terhadap upaya organisasi untuk mendapatkan daya saing strategis dan memperoleh keuntungan di atas rata-rata. Kepemimpinan strategis efektif diperlukan untuk merumuskan dan menerapkan berbagai strategi dengan sukses.

“Prabowo Subianto adalah tokoh eks militer dan juga tokoh politik bangsa Indonesia. Prabowo yang memulai kariernya sebagai taruna di AKMIL Magelang kemudian lulus pada tahun 1974. Sejumlah pasukan dan operasi tempur dilakoni oleh Prabowo dan dinyatakan berhasil dalam misi-misi sulit tersebut.

“Prabowo dikenal sangat dekat dengan anak buah. Sejak menjadi Letnan Dua dirinya diberi tanggungjawab untuk memimpin beberapa batalyon, hingga terakhir puncak kariernya adalah Panglima Komando Cadangan Strategis (PANGKOSTRAD) Angkatan Darat pada tahun 1998,” beber Rogger.
Dikalangan militer saat itu seperti yang diceritakan ulang oleh Let.Jend. (Purn) Soeharto, bahwa Prabowo gemar membantu para prajurit mulai dari membangunkan rumah dan juga memperhatikan kesejahteraan anak buahnya. Prabowo juga kerap memberi reward bagi anak buah yang dianggap berprestasi gemilang dalam melaksanakan tugas.
 
“Sifat-sifat kepemimpinan tersebut diterapkan Prabowo semasa masih bertugas di TNI. Atas sikap dan juga model kepemimpinan strategis semacam itulah berbagai keberhasilan dalam upaya menegakkan kedaulatan dan menjaga NKRI diperolehnya.

“Pembebasan operasi sandra Mapenduma dalam menyelamatkan warga negara asing yang tergabung dalam ‘Ekspedisi Lorentz’ yang disandra oleh Kelliy Kwalik, menjadi sorotan dunia pada waktu itu. Kopasus yang kala itu dipimpin oleh Prabowo berhasil menyelamatkan 26 sandra yang diculik ditengah hutan Papua,” katanya.
 
Saat menjabat sebagai Danjen Kopassus, Prabowo kerapkali melakukan latihan gabungan bersama dengan prajurit negara-negara sahabat. Upaya untuk membuat negara lain tidak memandang remeh prajurit Indonesia diterapkan dalam latihan yang sangat berisiko ini.

“Seperti yang dijelaskan oleh May.Jend.TNI. (Purn) Tatang Zaenudin kepada saya di kediamannya beberapa waktu lalu. Sikap yang ditunjukan oleh Prabowo bermaksud agar jangan sampai prajurit atau tentara Indonesia dianggap lemah dan tidak punya kemampuan. Prabowo juga kerap menerima pasukan elit negara lain untuk berlatih bersama dengan prajurit TNI Indonesia,” ujarnya.

Hal tersebut terlihat dalam nostalgia kunjungan Menhan RI ke negara Kamboja yang disambut secara khusus oleh pasukan elit Kamboja yang pernah berlatih bersama dan merasakan desiran peluru sungguhan di Batujajar Bandung dalam latgab dengan Kopassus-nya Indonesia. Mereka mengenang moment tersebut ketika Prabowo mengunjungi negaranya beberapa waktu yang lalu.

Dalam teorinya dikenal dengan hakikat strategi dan kepemimpinan. Kedua unsur tersebut merupakan unsur utama dalam menilai kepemimpinan setiap orang. Kepemimpinan Strategis meliputi kemampuan mengantisipasi, memiliki visi, dan mempertahankan fleksibilitas, memberi kuasa kepada orang-orang lain untuk menciptakan perubahan strategis yang perlu dalam setiap jenjang organisasi.
 
“Strategi yang dimaksud mempunyai efek penting terhadap upaya organisasi untuk mendapatkan daya saing strategis dan memperoleh keuntungan di atas rata-rata. Kepemimpinan strategis yang efektif diperlukan untuk merumuskan dan menerapkan strategi dengan sukses,” ungkap Karolus Evantino.

Ketika ditarik dalam konteks kepemimpinan Prabowo Subianto baik di partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) ataupun di lingkup Kementerian Pertahanan.

“Ada beberapa hal yang ingin saya jabarkan dalam penugasan ini. Pertama, berkaitan dengan strategi yang diambil oleh Prabowo sebagai upaya rekonsiliatif pasca Pilpres 2019 dengan intensitas keterbelahan dua kelompok yang begitu masif, Prabowo akhirnya memutuskan untuk menerima ajakan dari Presiden Jokowidodo agar bergabung bersama dalam kabinet membangun Indonesia.

“Sebuah sikap yang mengundang berbagai reaksi di masyarakat dan kalangan pendukung. Kami para kader Gerindra awalnya sedikit belum menerima, namun setelah mendapatkan gambaran bahwa keutuhan dan juga kerukunan sebuah bangsa haruslah menjadi prioritas, maka perlahan semua kader dapat menyesuaikan diri untuk menjadi bagian dari koalisi hingga saat ini. Sikap Prabowo ini kemudian secara tidak langsung menyatukan kedua kubu yang berseteru dalam Pilpres 2019 untuk mengindari perpecahan antar sesama anak bangsa dan meningkatkan persatuan nasional.

“Kedua, berkaitan dengan sikap Prabowo yang menolak menandatangani kontrak pengadaan alutsista senilai 51 Triliun Rupiah. Ketika baru menjabat sebagai Manteri Pertahanan selama 2 bulan, Prabowo Subianto disodorkan kontrak yang nilainya tidak main-main. Prabowo dibayangi deadline waktu untuk menandatangani kontrak yang mana di dalamnya ada item yang dimark-up seniari 1.250 persen. Prabowo lebih memilih untuk melapor kepada atasannya Presiden Jokowidodo terkait hal tersebut dan pada akhirnya uang rakyat 51 Triliun tersebut dapat diselamatkan,” sebut Rogger.

“Ini sikap yang harus dijadikan suri tauladan bagi setiap pemimpin di jenjang manapun, untuk lebih utama mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dengan menghindari pola-pola ketidak jujuran dalam mengelola anggaran.
 
“Ketiga, penguatan Komando Teritorial (Koter) sebagai terjemahan dari Kebijakan Umum Pertahanan Negara (Jakumhaneg). Prabowo gemar bersafari disetiap Kodam dan Korem di seluruh wilayah Indonesia, dengan prioritas akan kesejahteraan para Bintara Pembina Desa (Babinsa),” katanya.

Menurut Prabowo. Babinsa merupakan ujung tombak bagi negara dalam kemanunggalan TNI bersama masyarakat, sehingga berbagai teknologi akan terus dibekali dalam penugasannya. Kabar terbaru di tahun-tahun mendatang Kementerian Pertahanan melalui Industri dan Teknologi Pertahanan akan menyediakan alat komunikasi kontrol sistem pertahanan negara, yang mana Presiden, Manteri Pertahanan dan Panglima TNI dapat mengupdate langsung kondisi masyarakat di desa melalui Babinsa yang bertugas di lapangan.
 
“Keempat, Keseriusan Prabowo dalam mempersiapkan Sumber Daya Pertahanan Negara. Universitas Pertahanan Republik Indonesia terus menyiapkan berbagai jurusan yang berkaitan dengan Pertahanan Negara. Prabowo berhasil membuka kembali sebuah Jurusan Vokasi Untuk mendukung Program Pemerintah dari sisi Kemandirian Pangan. Kampus Politeknik UNHAN Brig.Jend.TNI (Purn) dr. Ben Mboi didirikan di Belu, Nusa Tenggara Timur yang telah diresmikan Presiden Jokowi pada tanggal 24 Maret 2021 yang lalu.

"Selain itu dibuka pula program beasiswa Kementerian Pertahanan pada Fakultas Farmasi Militer dan Fakultas Kedokteran Militer untuk Prgram Studi S1 di Kampus Sentul Bogor guna mempersiapkan sumber daya pertahanan di bidang kesehatan yang profesional untuk dapat mengisi posisi di rumah sakit angkatan Darat, Laut dan Udara dalam melayani masyarakat.

“Dari berbagai sikap dan juga terobosan yang sudah dilakukan oleh Prabowo Subianto, tentu sebagian kalangan dapat menilai bahwa penugasan yang saya kerjakan ini bersifat politis bahkan cenderung berkampanye, mengingat momentnya menjelang dengan hajatan Pemilu 2024. Namun terlepas dari semua anggapan itu, saya ingin kita semua objektif dalam melihat sikap, strategi dan juga kepemimpinan Prabowo Subianto dalam kehidupan bernegara,” tutur Karolus.

“Sikap dan juga kepemimpinan Prabowo telah memberikan efek dalam konteks kepemimpinan strategis yang hendaknya dijadikan contoh untuk perjalanan bangsa dimasa mendatang. Kompetisi politik sebagai bagian dari konsekwensi demokrasi yang kita anut, telah mendewasakan dan membuka mata setiap anak bangsa akan kebesaran hati Prabowo Subianto dan juga sikap-sikap yang diambil oleh beliau, yang sama sekali tidak terpengaruh dengan perlakuan yang sering ia terima terkait inkonsistensi dan juga cenderung dikhianati.
 
“Prabowo lebih mementingkan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia, untuk terus berupaya menghadirkan kesejukan dan mewujudkan persatuan bangsa, sehingga Indonesia benar-benar kuat untuk mempersiapkan diri menjadi negara yang maju dan makmur. Di dalam hati Prabowo tidak ada ruang dan perasaan pribadi, namun yang ada adalah semangat, disiplin dan kecintaan terhadap negara dan bangsa untuk terus mengabdikan sisa hidupnya bagi kepentingan Negara,” jelas Karolus Evantino.

“Kepemimpinan strategis mengajarkan kepada kita bahwa sikap para pemimpin harus bisa memberikan dampak yang luas dan positif bukan hanya sekelompok orang, tetapi semua orang. Secara teori apa yang sudah dilakukan oleh Prabowo Subianto dalam kepemimpinannya baik sebagai Ketua Umum Partai Gerindra maupun sebagai Manteri Pertahanan layak dijadikan panutan. Prabowo juga manusia, tentu punya kelemahan dan kekurangan. Namun dalam hal mewarisi sikap dan suri tauladan kepemimpinan strategis, saya menilai Prabowo telah mewariskan nilai dan memberikan legacy bagi setiap anak bangsa untuk melihat kepentingan yang lebih besar yaitu persatuan nasional dan secara total mengabdikan diri untuk negara.
 
“Strategi kepemimpinan Prabowo hendaknya dapat merasuk dalam kehidupan sehari-hari kita semua dalam setiap posisi dan jenjang kepemimpinan yang digeluti. Kepemimpinan Strategis merupakan kebutuhan untuk menentukan gaya yang efektif disamping keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi, Budaya/kultur nilai bersama, yang kemudian akan menciptakan norma-norma perilaku individu yang dapat diwariskan untuk anak cucu kita kelak,” tutup Karolus Evantino.

Mahasiswa Pasca Sarjana, Program Studi Ketahanan Energi, Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia – NIM 120220202010.

Reporter : Johansyah
Editor      : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"