Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Selasa, 30 Mei 2023

Geruduk Balai Desa, Warga Masyarakat Kepudibener-Turi Geram Luapkan Mosi Tidak Percaya

Lamongan, SNN.com - Warga masyarakat Desa Kepudibener, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan berbondong geruduk kantor desa, awalnya guna menanyakan adanya dugaan penyelewengan perihal realisasi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berada di Dusun Beneran, akan tetapi selama mediasi dalam perjalanan waktunya di diskusi rembuk warga Desa Kepudibener warga ucap  mosi tidak percaya terhadap kinerja pemdes. Luapan beban batin yang selama ini terpendam akhirnya dapat disampaikan dengan ratusan kritik pedas yang terdengar begitu lantang sampai di luar ruangan rapat, gambaran betapa lelahnya warga masyarakat merasakan permasalahan desa yang terjadi berulang. Senin (29/05/2023).

Warga desa yang hadir sampaikan Protes keras, dan luapkan semua persoalan desa secara bergantian. Tak hanya permasalahan bantuan sosial, tak luput sorotan tentang kinerja Pemdes Kepudibener yang dinilai warga masyarakat juga carut marut, dan kurangnya transparansi.

Menurut keterangan salah satu warga setempat, Agung, dia mengatakan bahwa aksi ini terjadi lantaran para KPM di Dusun Beneran telah geram atas perilaku ketua kelompok KPM yang diduga adanya penyimpangan dalam memberikan bantuan dan kurangnya transparansi kepada KPM.

"Jadi gini mas masalah bansos kemaren di dusun beneran, desa kepudibener, kecamatan turi. ada bantuan bansos beras 10 kg dari pos lamongan, Tetapi undangan yang sampai di dusun beneran desa kepudibener yang di sampaikan oleh perangkat dusun (pak Kasun-red) tidak sesuai data mas yang dari pusat mas, seperti info yang disampaikan ketua bansos kecamatan Turi. Ada data masyarakat yang tidak dimasukan di undangan pengambilan bansos ke balai desa untuk mengambil bansos beras," ungkapnya sembari menunjukkan raut muka kesal.

"Ditemukan juga adanya kejanggalan atas undangan yang diberikan untuk KPM, yang seharusnya ada 48 penerima manfaat di Dusun Beneran, namun realisasinya hanya 46 yang menerima. Anehnya lagi, sebanyak 48 bantuan sembako beras habis terambil. Jadi muncul dugaan penyelewengan oleh ketua kelompok, sehingga kita melaporkan ke pihak desa untuk meminta kejelasan terkait adanya KPM yang seharusnya menerima namun tidak diberikan haknya," kata Agung.

Ditambahkan juga olehnya, "Dan juga ada laporan tentang masalah dugaan manipulasi data bantuan bansos BPNT, ada warga sudah terdata sejak awal tahun 2019, tapi kurang-lebih selama 4 tahun tidak pernah mendapatkan bantuan itu, kabar bergunjing bantuan itu disalurkan ke keluarga perangkat dusun dengan nama yang sama," lanjut Agung.

Atas adanya laporan itu, maka pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Kepudibener menjawab dengan mengadakan mediasi antara masyarakat dan ketua kelompok KPM, agar bisa diselesaikan dengan baik secara musyawarah.

Sementara itu, Menurut keterangan, Kaur Perencanaan, Sumarsono, dirinya menyampaikan apabila bantuan itu tidak melalui desa, melainkan dari penyalur yakni PT. POS Indonesia yang berkoordinasi secara langsung oleh ketua KPM.

"Pihak Pemdes tidak mengetahui untuk siapa-siapanya yang menerima. Pihak Pemdes hanya mengetahui jika PT. POS akan memberikan bantuan beras sebanyak 264 kepada penerima dan telah berkoordinasi dengan ketua kelompok KPM di dusun masing-masing," ucap sumarsono, saat diwawancarai.

Tak hanya soal bantuan itu, warga masyarakat juga beramai-ramai menyerukan tuntutan agar Kepala Dusun Beneran, Zainul Arifin dan Kades Kepudibener, Sholikin untuk segera mundur dari jabatannya, karena selama menjabat ini di rasa tidak becus bekerja untuk masyarakat dan dinilai tidak bisa memajukan desa Kepudibener.

"Pak mundur!! segera mundur!! copot jabatannya, Suara kita yang memberikan Jabatan itu. Carut marut terus !! Tidak akan bisa maju Dusun dan Desa," sorak sorai bersambut antar warga masyarakat yang mengikuti aksi.

Sebelum mediasi berakhir kurang lebih sekitar pukul 22.00 Wib, Mendapati ketua kelompok KPM mengundurkan diri dari jabatannya. Sedangkan Kasun Beneran diberikan kesempatan dengan membuat surat pernyataan disaksikan warga agar bekerja secara adil dan bijaksana dalam memimpin, serta bersedia mengundurkan diri secara sukarela apabila mengulangi perbuatannya kembali. 

Di akhir mediasi, Kades Kepudingbener angkat bicara, meminta masyarakat untuk sabar dan mengikuti prosedur yang berlaku.

"Mohon maaf jika memang kami dari pihak Pemdes ada kekurangan maupun kesalahan. Kami meminta agar masyarakat mau memberikan kesempatan berbenah," bela Kades.

Sambut berbalas kata-kata kades dengan gerutu warga, sembari langkahkan kaki keluar dari kantor Balai Desa Kepudingbener yang terasa sesakkan dada. (Zainal A)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"