Kepulauan Aru, SNN.com - Menyikapi terjadinya gangguan Kemanan dan ketertiban masyarakat pasca kejadian yang terjadi di pulau Haruku Provinsi Maluku dan Kota Sorong, Papua Barat, Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Sugeng Kundarwanto menggelar pertemuan bersama Forkopimda, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), OKP dan Tokoh Adat setempat di Ruang Data Polres Kepulauan Aru, Kamis (27/1/2022).
Dalam pertemuan itu, perwira menengah Polri yang murah senyum dan cinta perdamaian itu menyampaikan seruan damai yang pada intinya untuk mengantisipasi hal - hal yang akan menimbulkan pemahaman - pemahaman yang tidak baik di masyarakat khusunya masyarakat di Kabupaten Kepulauan Aru.
"Melalui pertemuan ini, mari kita jaga dan terus bersinergi untuk menyikapi hal - hal yang tidak kita inginkan bersama sehingga kehidupan dan tatanan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Aru dapat berjalan dengan baik dan kondusif," pinta AKBP Sugeng Kundarwanto.
Dihibaukan juga agar kejadian-kejadian yg terjadi diwilayah maluku khususnya (Pulau Haruku) maupun kejadian di daerah sorong tidak serta merta diterima secara mentah-mentah saja yang dapat mengakibatkan perpecahan dan sinergitas bangsa.
"Jadi, melalui forum ini, saya berharap kita semua punya tanggung jawab untuk terus menyampaikan pesan - pesan damai agar kefadian yang terjadi pulau Haruku dan kota Sorong tidak akan membias hingga terjadi di Kabupaten Kepulauan Aru. Prinsipnya TNI- Polri siap menjaga apa yang menjadi keraguan di masyarakat dan menjaga situasi keamanan di wilayah Kabupaten Kepulauan Aru," tutur AKBP Sugeng Kundarwanto.
Sementara Wakil Bupati Kepulauan Aru, Muin Sogalrey menyampaikan terima kasih kepada Kapolres Kepulauan Aru yang selalu peduli terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Kepualauan Aru.
Sogalrey juga menegaskan bahwa, tanggung jawab kita adalah bagaimana memberikan informasi - informasi yang jelas kepada masyarakat supaya tidak terprovokasi dengan kondisi yang terjadi di Maluku saat ini.
"Intinya melalui pertemuan ini dapat melahirkan suatu hasil yang menjadi seruan damai untuk menjaga kedamaian di Aru.
Senada, Danramil 1503-03/Dobo, Kapten Inf. H. Bakri Renhoat mengharapkan agar kepada kita semua menghimbau kepada Forkopimda, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), OKP dan Tokoh Adat terus bersinegri untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tidak terpancing dengan kejadian yang terjadi di Sorong dan kemarin menyebar sampai di Maluku.
Dilain pihak, Ketua MUI, Hj. H.Elwahan berharap, masyarakat Aru tidak terprovaksi dengan kejadiaan yang terjadi.
"Biarlah apa yang terjadi di tempat lain itu ditangani oleh pihak yang berwajib dan pihak yang berkepentingan berkompeten di tempat-tempat itu. Mari kita jaga apa yang sudah kita lakukan setiap hari agar tidak perlu terlibat dan terprovokasi dengan media massa sehingga hal-hal yang sangat kita cintai ini dapat kita jaga khusus Kabupaten Kepulauan Aru yang kita cintai ini," ucap Elwahan.
Wakil Uskup, Ps Tino Ulujuyanan, MSC juga menyampaikan apresiasi kepada Kapolres Kepulauan Aru.
Tokoh agama itu menyampaikan bahwa melalui pertemuan itu dirinya merasa sejuk dan tenang.
"Pertemuan ini membuat kita merasa sejuk dan tenang. Jadi, kiia tidak usah diskusi lain karena kita semua sepakat apa yang harus diperbuat. Sekarang ini perang media-media maka kita juga harus mengselisih fakta-fakta yang beredar di media-media," ucapnya.
Ditambahkan, terkait kejadian di Maluku dirinya telah menginstruksi ke seluruh umat Katolik di Kepulauan Aru untuk melakukan beberapa hal berkaitan dengan situasi itu.
"Jadi, kita umat Katolik tetap menjaga suasana damai tidak boleh terprovokasi oleh berita-berita buruk atau tidak boleh ikut menyebarkan berita-berita buruk, Kita tetap tenang fokus pada pekerjaan dan rumah tangga kita" tambahnya
Ketua Klasis P. P. Aru, Hankie Musa.S.Th juga berharap demikian. Menurutbya dalam rangka membangun persaudaraan kerukunan perdamaian komunikasi seperti ini menjadi cara yang sangat tepat
Dia bahkan mengaku sudah berkordinasi dengan semua pendeta-pendeta untuk menyampaikan himbauan kepada seluruh warga negerinya supaya jangan terpancing dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Sorong dan kedua di pulau haruku
"Untuk itu saran saya agar dapat disampaikan pesan tentang persaudaraan dan kerukunan mungkin dengan ada sampul foto bersama yang melibatkan forkopimda dan organisasi keagamaan maupun OKP yang ada, dengan menyampaikan pesan-pesan tentang perdamaian dan persaudaraan," pintanya.
Reporter : Nus Yerusa
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar