Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Jumat, 23 September 2022

Bertanding dan Berkarya Harus Didasarkan Pada Rasa Takut Kepada Tuhan


Kepulauan Aru, SNN.com - Pelepasan Kontingen Kabupaten Kepulauan Aru, Pesta Paduan Suara Grejani (PESPARANI) ke-IV Provinsi Maluku berlangsung di aula Cendreawasi Dobo, senin 19/09/22, dengan Tema, “Mewujudkan Persaudaraan Sejati Untuk Indonesia Maju”.

Hadir dalam kegiatan, Bupati Aru, dr. Johan Gonga. Wakil Bupati Aru, Muin Sogalrey, SE, Sejumlah OPD dan Forkopimda Kabupaten Kepulauan Aru. 

Bupati Johan Gonga dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada pengurus Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik (LP3K) Kabupaten Kepulauan Aru, atas kerja keras dan upaya membina dan melatih duta-duta musik rohani di Bumi Jar Garia untuk mengikuti lomba Pesparani.

Dikatakan, bertanding dan berkarya, hendaknya jangan hanya untuk mencari nama, tetapi haruslah didasarkan pada rasa takut kepada Tuhan yang telah memberikan kepercayaan untuk menjaga kebersamaan hidup dalam berkarya dan melayani. 

Bupati juga berpesan kepada semua anggota kontingen, untuk tetap menjaga citra dan identitas serta nama baik Daerah Kabupaten Kepulauan Aru dengan menunjukkan potensi yang dimiliki. “Saya berpesan, supaya semua anggota kontingen menjaga citra dan identitas, serta nama baik Daerah ini. Tunjukan potensi terbaik yang kita miliki. Kepada seluruh peserta, pelatih dan official, saya ucapkan selamat bertanding dan berkarya, jangan untuk mancari nama tetapi semuanya harus didasarkan pada rasa takut kepada Tuhan yang memberikan kepercayaan kepada kita, menjaga kebersamaan hidup untuk berkarya dan melayani”. Ujarnya. 

Bupati berharap, kontingen Pesparani asal Kabupaten Kepulauan Aru, dapat membangun mental dan nyali, menjaga kekompakan dan kebersamaan serta disiplin terhadap arahan pendamping dan pelatih. 

Atas nama Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru, Bupati Johan Gonga mengucapkan selamat berlomba dan berharap agar seluruh peserta kontingen menjadikan PESPARANI sebagai wadah untuk menunjukkan kualitas dan potensi diri. Menghindari pertikaian dan pembicaraan yang berpotensi konflik yang sia-sia. 

Dikatakan, tak ada arti sebuah perjuanagan dan piala yang diraih, jika hasilnya menciderai nilai-nilai persekutuan yang dikehendaki oleh Firman Tuhan. “Apalah arti sebuah perjuangan dan Piala yang diperoleh, jika hasilnya mencedarai nilai-nilai persekutuan, sebagaimana yang dikehendaki oleh Firman Tuhan, “Biarlah segala Yang Bernafas Memuji Tuhan Sebab bagi Dialah Kemuliaan sampai selama-lamanya”. Ucap Gonga. (Moses)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"