Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Kamis, 24 November 2022

Wabup Lumajang Temui Penyidik KPK, Untuk Kepentingan Membantu Mengungkap Dugaan Suap BKK Pemprov Jatim Tahun 2014


Lumajang, SNN.com - Wakil Bupati Lumajang Ir.Indah Amperawati,M.Si di panggil KPK lantaran tahun 2014 pernah menjabat sebagai Kepala BAPPEDA Kabupaten Lumajang. Pemanggilan tersebut pada hari Rabo (23/11/2022), pukul 10.00 WIB di Polresta Malang. 

BAPPEDA di setiap Kabupaten satu persatu mulai dimintai keterangan oleh Penyidik KPK termasuk Kabupaten Lumajang. 

KPK terus mendalami kasus dugaan suap dalam prosedur dana bantuan hibah Provinsi Jatim Tahun 2014, yang menyeret nama Budi Setiawan BAPPEDA Provinsi Jatim. 

Saat di konfirmasi awak media, Bunda Indah menjelaskan ada sekitar 15 pertanyaan dari penyidik KPK yang telah dijawabnya. 

Pertanyaan penyidik KPK  semuanya tentang alur mekanisme bantuan hibah BKK. 

Bunda Indah menjawab setiap pertanyaan penyidik KPK dengan tenang. 

Ia menjelaskan bahwa tujuan menemui penyidik KPK untuk kepentingan membantu mengungkap Dugaan Kasus Suap tersebut secara gamblang. 

"Tahun 2014 BAPPEDA Jatim memberitahu agar Kabupaten Lumajang mengajukan proposal untuk Bantuan Keuangan Khusus (BKK). Kemudian   saya laporkan ke Bupati, nah kemudian saya menyampaikan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk menindaklanjuti. Tugas saya cuman itu, selsnjutnya Dinas PU yang menindaklanjuti dengan proposal," jelas Bunda Indah. 

Saat itu, dana hibah yang diterima Pemerintah Kabupaten Lumajang sebesar 5 Miliyar. 

Dana tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang di alokasikan untuk perbaikan akses pendukung menuju Jalan Lintas Selatan (JLS). Jalan rusak di desa desa dan untuk akses menuju ke tempat wisata. 

"Anggaran yang di terima Kabupaten Lumajang sesuai dengan proposal pengajuan dan semua yang saya jelaskan tadi sudah sesuai prosedur BKK," tutup Wabup Lumajang. (Arini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"