Penyaluran bantuan bibit tembakau sudah dimulai sejak Senin (5/6/2023) lalu. Dan hingga Senin (12/6/2023), penyaluran bibit tembakau sudah berlangsung delapan kali dengan total tersalurkan sejumlah 713.000 bibit.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menuturkan, bibit tembakau yang ditanam di area pembibitan Desa Megale bisa menghasilkan tembakau kering 1.200 ton. Bupati mencontohkan jika harga tembakau per 1 kilogram Rp. 30 ribu, maka 1.200 ton tembakau kering bisa menghasilkan Rp. 32 miliar. Pemkab Bojonegoro juga membuat kebijakan untuk menjawab keluhan petani terkait pupuk fertila.
“Insya Allah setelah tanam ini, dua minggu, langsung pupuk fertila turun,” ungkap Bupati.
Dalam acara pemberian bibit tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Camat, Kades, Perades, RT/RW, BPD, dan petani tembakau di Desa Megale dan sekitarnya, Gapoktan Karya Tani, penyuluh pertanian, serta para stakeholder lainnya.
Bupati Anna pun mengajak para petani untuk berdoa agar cuaca bagus bagi tanaman tembakau. Pupuk sudah diberikan pemkab, nanti petani bertemu dengan penjual yang baik. Bupati juga berpesan agar menjual tembakau kepada penjual yang baik.
“Semoga semuanya diberikan umur panjang, sehat walafiat, rejeki berlimpah, dan menjadi kabupaten yang thoyibatun warobbun ghofur,” harap Bupati.
Bupati beserta jajaran selanjutnya secara simbolis mengambil bibit tembakau bersama seluruh petani dan dilanjutkan proses tanam. Seusai acara, DKPP Bojonegoro mulai menyalurkan pupuk ke Kecamatan Sugihwaras dan kecamatan lainnya.
Berdasarkan data DKPP Kabupaten Bojonegoro, jenis tembakau yang akan ditanam yaitu tembakau virginia K326/CK dan paiton. Ada 870 bedengan untuk luas area pembibitan kurang lebih 870 hektar. Yakni terdiri dari 720 bedengan untuk tembakau jenis Virginia K326/CK dan 150 bedengan untuk tembakau jenis Paiton. Sementara 1 bedengan bisa untuk 16.000 bibit tembakau. (Muri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar