Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Jumat, 14 April 2023

Mobil Angkutan Batu Bara (Koridor) Diduga Illegal Bebas Menggunakan Jalan Umum. Junaidi : Dalam Rumah Kami Penuh Debu dan Jalan Ini Harus di Aspal Kembali

Kutai Barat, SNN.com – Warga kampung Sekolaq Muliaq kecamatan Sekolaq Darat kabupaten Kutai Barat (Kubar) kembali keluhkan jalan rusak. Pasalnya mobil angkutan batu bara yang diduga illegal itu bebas menggunakan jalan umum.

Ratusan kendaraan (Truk batu bara) silih berganti bahkan seperti konvoi hampir tak memberi kesempatan pengguna jalan lainnya untuk bergerak bebas di jalan dari kampung Sumber Bangun menuju Sekolaq Joleq, Sekolaq Darat Sri Mulyo, Sekolaq Muliaq hingga kampung Mentiwan.

Sebut saja Junaidi warga RT. 04 kampung Sekolaq Muliaq kecamatan Sekolaq Darat terpaksa harus melakukan kerja bakti siang malam untuk menyirami jalan depan rumahnya lantaran debu yang ditimbulkan dari kegiatan mobil batu bara yang diduga illegal.

Junaidi menyebutkan, akibat beroperasniya mobil batu bara siang malam tanpa berhenti samasekali melintas di depan rumahnya sehingga rumahnya dipenuhi debu bahkan debu sudah masuk ke dalam rumah.

“Yang sering lewat sini truk muatan tambang batu bara koridor pak, kemudian mobil Crude Palm Oil (CPO) dan ini lebih dari seratus unit setiap hari,” beber Junaidi kepada awak media Rabu (12/4/2023) siang.

Ternyata bukan hanya terjadi pada Junaidi yang mengeluhkan jalan rusak dan rumahnya berdebu, tetapi juga hal yang sama dirasakan oleh warga lainnya yang jalan depan rumahnya menjadi lintasan mobil batu bara koridor tersebut.

“Sangat terganggu dengan adanya debu yang masuk kedalam rumah ini terutama kesehatan kemudian mengganggu ketentrataman saat tidur tapi kita mau bilang apa karena kita masyarakat biasa,” keluh Junaidi.
Ditanya terkait kompensasi dari pihak pelaku usaha batu bara koridor tentang jalan rusak, kemudian penyiraman debu. Junaidi dengan jujur mengatakan tidak ada samasekali.

“Tidak ada penyiraman samasekali dan kita harus siram sendiri pak, intinya kalau bantuan dari manapun kita belum dapat apa-apa,” ujar Junaidi.

Junaidi pun berharap kepada pihak pengusaha batu bara koridor yang diduga illegal dan juga perusahaan Kelapa Sawit (CPO) tentang kerusakan jalan. Ia meminta agar diperbaiki seperti sediakala.

“Harapan saya, saya minta diperbaiki kembali seperti asalnya (sediakala). Intinya kami masyarakat tahunya Aspal jalan kami kedepannya harus aspal itu aja harapan kami baik itu perusahaan tambang batu bara dan truk CPO karena kami masyarakat lalu lintasnya cuma lewat sini cari nafkah.

”Untuk kerugian kami masyarakat dari sisi debu ini banyak, boleh dikatakan dalam satu mobil saja sudah berapa, jadi penyakit itu kita tampung terus,” pungkas Junaidi dengan sedih.

Reporter : Johansyah.
Editor      : Wafa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"