Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Jumat, 22 Oktober 2021

Kejari Kubar Gelar Rakor PAKEM Tahun 2021, Kajari Bayu: Kita Tetap Pantau Adanya Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan

Kajari Kubar Bayu Pramesti

Kutai Barat SNN.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutai Barat gelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan Dalam Masyarakat (PAKEM) Tahun 2021 berlangsung di Aula Kejari Jumat (22/10/2021).

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kutai Barat Bayu Pramesti didampingi Kasi Intelijen Ricky Rionart Panggabean dan dihadiri Polres Kubar, Kodim 0912 Kubar, Kesbangpol, Disdikbud, FKUB dan Kemenag.

Kajari Kubar Bayu Pramesti mengatakan, untuk kepercayaan dan aliran masyarakat yang berkembang saat ini tetap dilakukan koordinasi dan pemantauan yang bisa menimbulkan gangguan dan ancaman di tengah masyarakat. 

"Kepercayaan dan aliran keagamaan dalam masyarakat kita selalu koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan memantau baik itu ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap aliran kepercayaan masyarakat, "ujar Bayu.

Ia menambahkan, untuk di Kutai Barat saat ini masih aman-aman saja, yang kita awasi itu aliran kepercayaan dan aliran keagamaan yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. 

Memang saat ini seperti Gafatar, Ahmadiyah dan yang lainnya itu sudah tidak ada lagi, meski demikian kita tetap waspada dan selalu berkoordinasi dengan para pihak jika kemudian ada informasi adanya aliran kepercayaan dan aliran keagamaan dalam masyarakat kita bersama-sama turun ke lapangan, "sambung Kajari Bayu Pramesti.

Dikesempatan yang sama juga disampaikan Kementerian Agama Kutai Barat melalui Kasubag TU Ahmad Syofian menyebutkan.
"Kami menyambut baik kegiatan hari ini dan kita bersama-sama mengevaluasi terkait berapa aliran yang memang sudah dipantau sejak lama keberadaannya di Kubar ini seperti Gafatar dan Ahmadiyah sedangkan yang lainnya sudah tidak ada lagi bahkan pimpinannya ada yang sudah meninggal, jadi yang dua ini masih eksis di keagamaan, sedangkan Ahmadiyah ini tetap ada keberadaannya khususnya di kecamatan Mook Manar Bulatn Kutai Barat, "jelas Sofyan.

Sofyan menambahkan bahwa pihaknya akan berkontribusi untuk ikut memantau kegiatan Ahmadiyah di Mook Manar Bulatn.
"Dan nanti kedepannya kami akan melibatkan para KUA untuk turun ke lapangan terkait apa yang sudah disampaikan pak Kajari tadi berkaitan dengan Masjid yang bersangkutan dan seperti apa aktivitasnya, nama Masjid dan kepengurusannya untuk menjadi data kami, "ujar Kabag TU Kemenag Kubar Ahmad Syofian.


Badan Kesatuan Bangsa, Politik (Kesbangpol) Kutai Barat melalui Kasubid Ketahanan, Seni Budaya, Agama dan Kepercayaan Berman Gorat mengatakan, "Terkait Pakem yang diselenggarakan Kejari Kubar saat ini kami Kesbangpol Kubar mendapatkan informasi lebih banyak tentang aliran-aliran saat ini yang ada di Kutai Barat kami bisa menindaklanjuti untuk bersama-sama dengan teman-teman Pakem melakukan pemantauan dan pengawasan, "Sebut Berman.

Berman mengatakan, bahwa pihaknya selama ini mengakui untuk data-data di Kesbangpol masih minim.

"Kami (Kesbangpol), selama ini memang kami akui untuk data-data yang kami miliki di Kesbangpol Kubar terkait aliran dan kepercayaan ini masih minim. Tadi ada teman-teman dari kebudayaan menyebutkan adanya aliran yang berkembang di Kutai Barat, kami terimakasih banyak kepada Disbud yang sudah memberikan informasi, "ujar Berman.

Kapolres Kutai Barat AKBP Irwan Yuli Prasetyo mendelegasikan Kasat Intelkam Polres Kubar AKP E. Teguh Budi. S saat rakor Pakem di Kejari Kubar mengatakan, Dari data dan informasi yang kami dapatkan bahwa untuk aliran kepercayaan dan aliran agama yang menyimpang ini sebenarnya diseluruh Indonesia itu cukup banyak namun mereka tidak terdeteksi mereka juga melakukan kegiatannya secara sembunyi-sembunyi.

Namun demikian di wilayah Kutai Barat ini ada beberapa diantaranya adalah aliran Pancakomara dan sudah ketuanya juga sudah meninggal jadi masih ada satu kalau nggak salah itu tidak berpengaruh cukup signifikan kemudian eks Gafatar ada yang sudah dipulangkan sekitar 700, "ujar Teguh kutif keterangan kesbangpol.


Lebih lanjut, Kasat Intelkam Polres Kubar Teguh mengatakan meski demikian masih ada kelompok-kelompok Gafatar.

"Gafatar ini kan kegiatannya selalu berladang, berkebun dan juga aksi sosial jadi modus dan kedoknya seperti itu dan saat ini dari data yang ada memang tinggal sedikit namun mereka tidak menutup kemungkinan masih ada yang membuka ladang membuka lahan dengan menggabungkan diri dengan kelompok-kelompok tani," kata Teguh.

Teguh mengatakan, untuk kelompok Ahmadiyah ini masih ada di wilayah Kutai Barat yaitu di Mook Manar Bulatn dan memang mereka sudah mempunyai Masjid.

"Ahmadiyah ini masih ada di kampung Gadur RT 2 itu yang namanya aliran kepercayaan walaupun sudah dilarang baik dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri sudah ada.
Dan mereka pasti akan melakukan kegiatan dan kegiatannya itu dilakukan pada saat malam Jumat dan juga Sholat Jumat," ujar AKP Teguh.

"Oleh karena itu apabila nanti akan dilakukan pengecekan ya yang akan kita kedepan kan adalah MUI ataupun juga dari Kementerian Agama karena ini terkait dengan aliran kepercayaan Agama sehingga nanti kedepannya akan dibentuk tim untuk mengecek kesana bersama-sama, "ujar Teguh.

Kajari Kubar Bayu Pramesti menyebutkan ini masih koordinasi nanti kedepannya akan ada action karena ini bagian dari pengawasan aliran kepercayaan.

"Ini bagian pengawasan sebab namanya kepercayaan ini kan kadang-kadang muncul masalahnya sewaktu-waktu tidak bisa diprediksi," jelas Bayu. 

Saat ditanya wartawan SNN.com terkait untuk mendapatkan informasi adanya aliran kepercayaan ini ranah instansi mana saja yang bertanggungjawab?

Kepala Kejaksaan Negeri Kutai Barat Bayu Pramesti menjelaskan, Jadi beberapa instansi yang kita undang seperti dari Kemenag, Kesbangpol, Polres, Kodim, Disdik, MUI, FKUB dan masyarakat di rakor Pakem ini akan kita bicarakan bagaimana solusinya inikan rakor formal aja nanti kan ada rakor informal," pungkas Bayu Pramesti Kepala Kejaksaan Negeri Kutai Barat. 

Reporter : Johansyah
Editor      : Wafa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"