Nganjuk, SNN.com - Kawasan King Industri yang berada di Nganjuk utara menjadi harapan baru bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak tetapi baru saja berdiri beberapa pabrik saja sudah menuai masalah karena ada hampir ratusan karyawan yang upahnya belum dibayarkan oleh salah satu perusahaan di wilayah Kecamatan Lengkong Kabupaten Nganjuk (19/01/22).
Sekitar pukul 10;00 Wib LSM BPKP ( Barisan Pemerhati Kinerja Publik) Pusat cabang Nganjuk Kuswanto bersama beberapa awak media mendatangi PT GUNAWAN FAJAR yang terletak di jln DPU Desa Jegrek Kecamatan Lengkong, untuk konfirmasi ke HRD Perusahaan tetapi setelah menunggu beberapa lama pihak Security mengatakan kalau HRD Agus sedang keluar.
Disnakertrans Kabupaten Nganjuk melalui Kepala Bidang Ketenagakerjaan Suwanto ketika dikonfirmasi awak media mengatakan, terkait Gunawan Fajar Dinas telah berupaya melakukan Pembinaan kepada perusahaan dengan melibatkan Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi Jatim Sub Korwil Nganjuk dan info yang saya dapat juga sudah terbit Nota Pemeriksaan 1.
"Kemarin teman teman dari pekerja juga berkeinginan untuk membuat serikat pekerja dan sudah kami fasilitasi dan terbit tanda bukti pencatatan serikat pekerja, dan info yg saya dapat teman teman akan melakukan perundingan bipartit terkait permasalahan belum dibayarnya upah karyawan yang hampir dua bulan," ungkap Suwanto.
Di tempat terpisah LSM BPKP Pusat Cabang Nganjuk Kuswanto, menyatakan keprihatinan nya atas pelanggaran normatif yang di lakukan oleh PT. Gunawan Fajar
“Dinas terkait harus segera menindaklanjuti masalah ini, jangan terkesan bungkam dan tutup mata, segera ambil langkah terbaik agar pekerja tidak dirugikan oleh prilaku nakal perusahaan yg pura pura tidak mengerti UU ketenagakerjan, agar para pekerja merasa memiliki pemerintah yang selalu berpihak terhadap rakyat,” tegasnya saat sidak ke lokasi di wilayah Lengkong.
Salah satu karyawan Gunawan Fajar yang enggan disebutkan namanya juga mengatakan, betul mas kalau upah kita belum dibayar hampir dua bulan dan ada juga yang dicicil pembayarannya kayak kredit sepeda motor saja, padahal anak dan istri juga butuh makan setiap harinya.
Reporter : Widodo
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar