Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Selasa, 09 Agustus 2022

Ketua APDI Lamongan : Kinerja Pendamping Desa Diharap Lebih Profesional Dalam Menjalankan Tugas


Lamongan, SNN.com - Pimpinan Cabang (PC) Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Kabupaten Lamongan menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Mandiri (PKM). Kegiatan yang diikuti 180 peserta pendamping desa se-Kabupaten Lamongan ini bertajuk 'Penyelarasan Program Pembangunan Desa dan Nasional berlangsung di Lantai 7, Aula Sabhadiaksa, Gedung Pemkab Lamongan, pada Selasa (9/8/2022).

Ketua PC APDI Lamongan, Iskandar NH menyampaikan bahwa kegiatan PKM ini digelar untuk meningkatkan kinerja para pendamping agar semakin baik dan lebih profesional dalam menjalankan tugasnya.

"Kegiatan ini sebagai proyek perubahan citra diri pendamping desa yang ke depan diharapkan mampu mengakselerasi seluruh kegiatannya, bukan hanya yang bersifat akademik administratif saja, namun juga betul-betul mampu mentransfer ide-idenya," ungkap Iskandar.

Menurut Iskandar, kegiatan yang pertama kali digelar di Lamongan ini juga lebih difokuskan pada pematangan pola fikir dan mental para pendamping, sehingga pendekatan yang dilakukan dengan para stakeholder dan masyarakat bisa berjalan maksimal.

"Kalau akademik semata hanya dibantu media-media seperti hp saja bisa. Tapi pola pikir dan mental teman-teman ini sangat dibutuhkan agar semakin banyak pendekatan yang dilakukan dengan tokoh masyarakat maupun kelompok-kelompok sosial di desa. Salah satu tool-nya adalah SDGs Desa," terangnya.

Lebih lanjut, Iskandar yang juga Koordinator Tenaga Ahli (TA) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Lamongan ini menyebut, ada sejumlah materi yang disampaikan dalam kegiatan ini.

Adapun materi itu di antaranya, materi pertama tentang citra diri perubahan perilaku pendamping dan kedua membaca dashbord-nya SDGs Desa.

"Seluruh desa itu punya admin desa dan ada E-numerator desa. Kami di kabupaten itu tidak bisa melihat desa datanya seperti apa, yang punya data itu desa. Jadi istilah kami daulat data desa, dengan jargon kami serahkan desa, desa bisa," bebernya.

Selain dua materi tersebut, imbuh Iskandar, juga ada materi ketiga tentang Padat Karya Tunai Desa (PKTD) berbasis pemberdayaan masyarakat berdasarkan rencana kerja yang disusun sendiri oleh desa sesuai dengan kebutuhan lokal, serta materi keempat tentang ketahanan pangan.

"PKTD ini bukan semata gotong royong yang bisa diganti atau dibayarkan dengan uang, tapi PKTD dengan pendekatan khusus yang dilakukan oleh Pemerintah Desa guna membantu masyarakat yang kurang mampu. Ini adalah program sendiri, namun tidak menghilangkan gotong royong. Sehingga keluarga miskin atau setengah penganggur bisa bekerja di situ. Juga bagi yang keterampilannya tidak terlalu tinggi bisa ikut program PKTD ini," jelasnya.

Sedangkan untuk ketahanan pangan desa, Iskandar menuturkan, hal ini disampaikan sebagai komitmen dalam mengantisipasi krisis pangan dunia.

"Saat ini ada alokasi 20 persen dari anggaran Dana Desa (DD) untuk sektor ketahanan pangan, seperti pertanian dan peternakan, melalui musyawarah rencana pembangunan desa, berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 tahun 2021 tentang APBN," ujarnya.


Dalam kesempatan yang sama, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang berkesempatan untuk membuka kegiatan ini berharap, nantinya akan meningkatkan kapasitas kemandirian. Sehingga apa yang digagas semakin selaras dengan program yang dilakukan Pemkab Lamongan.

"Pemkab Lamongan memiliki 11 program prioritas yang dikembangkan, supaya nantinya bisa bersama-sama, berkolaborasi, selaras, sehingga program yang kami kembangkan ini juga bisa terintegrasi dengan seluruh elemen masyarakat di Lamongan," ucapnya.


Orang nomor satu di Lamongan ini juga mengungkapkan bahwa saat ini ada 97 desa berstatus mandiri, 189 berstatus maju dan 176 desa berstatus berkembang.  Menurutnya, angka ini telah melebihi target yang ditentukan.

"Capaian ini tak lepas dari kerja keras yang dilakukan oleh para pendamping desa. Sebenarnya targetnya adalah 84 desa yang kita tetapkan di RPJMD. Rangking nasional terbanyak nomor 8. Sementara untuk pencairan dana desanya saat ini kita juga sudah tahap dua," paparnya.

Bupati Yuhronur mengatakan bahwa Lamongan telah berhasil menyalurkan bantuan per dusun Rp 35 juta.

"Cita-cita kami nanti bisa naik jadi Rp 100 juta per dusun. Bertahap, seperti dana desa itu kan tidak langsung Rp 1 miliar, tapi bertahap mulai Rp 250 juta dan terus meningkat seiring dengan kemampuan fiskal daerah," pungkasnya. (Red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"