Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Jumat, 17 Maret 2023

Indonesia Tetap Kokoh Menghadapi Ancaman Terhadap Integrasi Nasional

Jakarta, SNN.com - H. Hendi.E.SE.AK.SH.MH Stafsus Hukum Ham RI & Stafsus ekonomi menjelaskan adapun ancaman terhadap Integrasi Nasional Indonesia tetap kokoh dan berwaspada untuk rakyatnya.

H.Hendi meluangkan waktunya untuk menyampaikan di sela sela kesibukan kepada media sorotnuswantoronews.com bahwa negara N.K.R.I selalu waspada dalam situasi berbagai aspek acaman politik dari luar 

Integrasi nasional adalah suatu hal yang mempersatukan segala perbedaan dalam masyarakat dan menjadikan satu keutuhan yang tidak terpisahkan. Menyatukan berbagai kelompok kecil dan menyatukan sebagai satu kesatuan bangsa.

Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia dihadapkan pada ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan atau ATHG. Ancaman bagi integrasi nasional datang dari dalam maupun luar Indonesia di berbagai bidang kehidupan.

Berikut ancaman terhadap integrasi nasional di berbagai bidang : 

Ancaman di Bidang Ideologi
Salah satu ancaman terhadap ideologi Pancasila yang dianut bangsa Indonesia adalah liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan aspek kebebasan individu.

Liberalisme menjadi salah satu akibat era globalisasi. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Sehingga memengaruhi bangsa Indonesia menerapkan paham liberalisme.

Pada dasarnya, globalisasi membawa dampak positif dan negatif. Akan tetapi, pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, seperti gaya hidup mewah, pergaulan bebas, dan lain-lain.

Apabila tidak diatasi, hal tersebut akan mengikis nilai moral dan kepribadian bangsa yang sesuai dengan nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa.

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri.

Ancaman dari luar negeri dilakukan melalui tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, dan blokade politik merupakan bentuk ancaman nonmiliter berdimensi politik yang dilakukan pihak tertentu untuk menekan suatu negara.

Ancaman dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk membungkam pemerintah yang berkuasa. Bentuk lain adalah menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.

Selain itu, ada ancaman separatisme yang dapat dilakukan dengan pola perjuangan politik tanpa senjata untuk menarik simpati masyarakat internasional. Separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer.

Ancaman di Bidang Ekonomi
Ekonomi suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Saat ini, tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lain.

Dalam globalisasi ekonomi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat.

Di satu pihak, globalisasi ekonomi membuka peluang produk dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif. Sebaliknya, globalisasi ekonomi juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke pasar domestik yang mematikan produksi barang lokal.

Pengaruh negatif globalisasi dapat menjadi ancaman bagi kedaulatan Indonesia di bidang ekonomi.

Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman terhadap integrasi nasional di bidang sosial budaya yang berasal dari dalam adalah separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Hal ini biasanya dipicu oleh isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan.

Sedangkan, ancaman di bidang sosial budaya dari luar timbul sebagai akibat pengaruh negatif globalisasi, yaitu:

1.Munculnya gaya hidup konsumtif yang selalu mengonsumsi produk luar negeri.
2.Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya meski melanggar norma yang berlaku di masyarakat.
3.Munculnya sikap individualisme yang selalu mementingkan diri sendiri dan memandang orang lain tidak bermakna. Sikap ini bisa menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain.
4.Munculnya gejala westernisasi di mana masyarakat berorientasi pada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu. Salah satunya menggunakan model pakaian terbuka yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
5.Memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial.
6.Lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Semua negara pasti memiliki berbagai bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dalam mewujudkan atau mempertahankan integrasi nasional. Keberagaman indonesia dari suku, agama, ras, dan budaya merupakan keberagaman yang bisa menjadi potensi konflik yang menimbulkan disintegrasi nasional. Berdasarkan pernyataan di atas, bentuk ancaman yang bisa mengakibatkan hilangnya kegiatan gotong royong dan disintegrasi nasional di indonesia adalah konflik suku, agama, ras, antargolongan atau SARA.

Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan
Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa ancaman militer.

Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi dan dapat membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.

Ancaman militer dapat berupa agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan perang saudara.

Pakar hukum H.Hendi.E.SE.AK.SH.MH. menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia khususnya NKRI yang kita cintai bersama rakyat harus pintar pintar untuk Tidak terpengaruh dengan berita sumber yang tidak jelas atau HOAX. ( Red ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"