Seminar yang dikhususkan pada bidang Pangan berbahan olahan Sagu yang digelar di Caffe Gospel dihadiri Bupati Kepulauan Aru dr Johan Gonga, Wakil ketua II DPRD Feny Loy, Kepala BRI, Dirjen Kementerian Perindustrian RI, Kadis Perindag Aru Beat Atdjas SE, Kadis Nakertrans Karel Huawae, para peserta seminar serta tamu undangan lainnya.
Anggota komisi VII DPR-RI Merchy Cristy Barens ST pada kesempatan itu menjelaskan, industri kecil khususnya bahan olahan sagu tentu menjadi pusat perhatian yang cukup luar biasa di Kabupaten Kepulauan Aru.
"Untuk itu diharapakan sagu tidak hanya menjadi bahan olahan sebatas pom-pom namun bisa menjadi olahan yang jauh lebih berkualitas.
"semoga akan tidak menjadi pompom saja tapi pada waktunya dia bisa menjadi olahan-olahan yang jauh lebih berkualitas yang bisa memiliki nilai tambah ekonomis yang tinggi untuk kepentingan kemajuan ekonomi yang ada di Kabupaten Kepulauan Aru, "Ucap Merchy dalam sambutannya di Caffe Gospel, Rabu, (29/03/2023)
Lanjut dia, luas hutan sagu di Indonesia kurang lebih sekitar 5,5 juta hektar di mana Provinsi Maluku juga termasuk didalamnya.
"Sementara potensi yang digarap sampai dengan hari ini baru sekitar 43.231 hektar. Jadi sebenarnya potensi masih amat sangat besar, dengan potensi sagu kurang lebih sekitar 10 juta 938 ton, Ini bukan kilo tapi ton" katanya
Harapannya, dengan adanya seminar tersebut masyarakat Aru dapat memiliki ilmu pengetahuan tentang pengolahan bahan baku sagu demi pemanfaatan usaha pangan guna meningkatka ekonomi di daerah ini.
"Ya, saya harap melalui kegiatan ini masyarakat Aru dapat memiliki ilmu pengetahuan tentang pengolahan bahan baku sagu demi pemanfaatan usaha pangan guna meningkatka ekonomi di daerah ini," harapnya.
Reporter : Nus Yerusa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar