Masyarakat setempat menilai bahwa proyek yang dibangun dinilai sebagai proyek siluman, sebab sama sekali tidak terpasang papan nama informasi proyeknya saat melaksanakan kegiatan pekerjaan.
“Proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama patut diduga ada indikasi untuk menutupi agar masyarakat tidak bisa monitoring besar anggaran dan sumber anggaran dari mana? Apa lagi berhembus kabar nilainya ratusan juta rupiah,” tandas salah satu narasumber setempat pada awak media yang tidak mau disebutkan namanya.
“informasinya itu dana berasal dari hibah Dana Pokok Pikiran (Pokir) salah satu Anggota Dewan di Jombang. Anggaran darimanapun, seharusnya tetap memasang papan nama proyek supaya di ketahui oleh masyarakat agar tidak bertanya–tanya ini proyek apa dan anggaran dari mana,” ungkapnya.
Sesuai amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek, dimana memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan.
“Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan,” tegas narasumber lain yang tidak mau di sebutkan namanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTS) Yusuf ketika dikonfirmasi via Telefon maupun Whatsapp pada Perihal tersebut tidak ada jawaban.
Terkesan aneh saat dikonfirmasikan ke Kantor Kemenag Jombang tidak tahu akan adanya proyek itu.
“tidak Tahu itu Proyek Dari mana tanya langsung ke sekolahnya saja,”ujarnya. (Awr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar