Kepulauan Aru, SNN.com - Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologib Geofisika (BMKG) wilayah Kepulauan Aru, memasuki periode cuaca eKstrem yang berpotensi menimbulkan gelombang tinggi, angin kencang, hujan deras, dan banjir pesisir. Kondisi geografis Aru, yang terdiri dari pulau-pulau kecil menjadi ancaman dan ini perlu diantisipasi dengan kesiapan personel, peralatan, dan koordinasi lintas instansi yang matang.
Pernyataan ini disampaikan Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Albert Perwira Sihite, SH. S.I.K MH, saat memimpin Apel Gelar Pasukan dalam rangka kesiapan tanggap Darurat Bencana di Kabupaten Kepulauan Aru. Pelaksanaan Apel gelar pasukan, bertempat di lapangan apel Polres Kepulauan Aru, selasa 04/11/25.
Bertindak sebagai pimpinan Apel, Kapolres Kepulauan Aru AKBP Albert Perwira Sihite, S.H., S.I.K., M.H. Sebagai Perwira Apel, Kabag Ops Polres Kepulauan Aru, AKP Obed Nego Reimialy, S.Sos. dan sebagai Komandan Apel , KBO Sat Samapta Polres Kepulauan Aru, Ipda Abdul Aziz Warnangan, S.H. Turut hadir, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Aru, Thonci Koljaan. Kepala BPBD Kabupaten Aru, Berthy Imuly. Wakapolres Kepulauan Aru, Kompol Djesy Batara, S.Sos. Kabag SDM Polres Kepulauan Aru, Kompol Noldy Chr Pattimahu. Kabag Logistik Polres Kepulauan Aru, AKP Leonard Siwabessy, S.Sos. Danki Brimob Kompi II Yon C Pelopor, Iptu J. C. Kalahatu.
Kapolres Perwira Sihite, dalam sambutannya, menandaskan bahwa Polres Kepulauan Aru, bersama instansi terkait, memiliki tanggungjawab untuk memastikan keslamatan jiwa masyarakat di Bumi Jar Garia. “Polres Kepulauan Aru, bersama TNI, BPBD, Basarnas, dan instansi terkait lainnya, memiliki tanggung jawab untuk memastikan keselamatan jiwa masyarakat, keamanan harta benda, serta kelancaran distribusi logistik jika terjadi bencana”. Tandasnya.
Dalam konteks ini, lanjut Kapolres, Polri memiliki tiga peran utama, yaitu:
1.Represif dan Preventif. Melalui kegiatan sosialisasi, patroli siaga bencana, serta himbauan kepada masyarakat nelayan, pelaku pelayaran, dan masyarakat pesisir.
2.Respons Cepat dan Penyelamatan, dengan mengoptimalkan fungsi Samapta, Polairud, dan Polsek jajaran dalam membantu evakuasi korban dan pengamanan lokasi.
3.Koordinasi dan Komando Lapangan, melalui Bag Ops dan Pasiaga, yang bertugas sebagai pusat kendali dan penghubung antar instansi dalam pelaksanaan operasi penanggulangan bencana.
Sebagai Kapolres, Albert Sihite meminta agar seluruh jajarannya mengaktifkan Posko Siaga Bencana, karena menurutnya, keberhasilan penanganan bencana sangat ditentukan oleh kecepatan kordinasi dilapangan.
“Saya minta seluruh jajaran agar mengaktifkan Posko Siaga Bencana, memetakan daerah rawan, serta memastikan peralatan SAR dan komunikasi dalam kondisi siap digunakan setiap saat. Keberhasilan penanganan bencana sangat ditentukan oleh kecepatan, koordinasi, dan kepedulian kita di lapangan. Oleh karena itu, Laksanakan tugas dengan semangat pengabdian dan rasa tanggung jawab tinggi. Jaga komunikasi dan sinergitas dengan TNI, BPBD, Basarnas, pemerintah daerah, serta relawan. Pastikan setiap tindakan kita berorientasi pada keselamatan masyarakat dan kemanusiaan”. Pintanya.
Mengakhiri sambutannya Kapolres mengajak seluruh peserta dan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan secara optimal dalam menghadapi segala kemungkinan.
“Melalui apel kesiapsiagaan ini, saya mengajak seluruh personel untuk meningkatkan kewaspadaan, memperkuat koordinasi lintas sektor, dan menyiapkan diri secara optimal menghadapi segala kemungkinan. Mari kita jadikan momentum ini, sebagai bukti bahwa Polri Presisi hadir di tengah masyarakat, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan secara humanis serta responsif dalam menghadapi situasi bencana”. Ajaknya. (Moses)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar