Kepulauan Aru, SNN.com - Pangdam XV Pattimura, Mayjen TNI Putranto Gatot, bersama rombongan melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kepulauan Aru, selasa 18/11/25. Salah satu tujuan dari kunjungan Pangdam adalah meninjau lokasi dan lahan pembangunan Batalyon Infantri Teritorial Pembangunan (TP) sekaligus penyerahan Surat Pelepasan hak atas Tanah yang di hibahkan.
Lokasi pembangunan Batalyon tepat berada di hutan Desa Karangguli, pulau Wokam, kecamtan Pulau-pulau, dan karena itu, Pangdam Putranto Gatot dan rombongan bersama Bupati Aru, Timotius Kaidel meninjau lokasi Batalyoan harus menyeberang dengan menggunakan kapal cepat Jargaria milik Pemda Aru, dari pelabuhan Very Dobo menuju pelabuhan Very Dusun Lamerang Desa Wokam.
Setelah Tiba di Pelabuhan Very Lamerang, Pangdam dan rombongan melanjutkan perjalanan kurang lebih 6 Km menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4 sampai tiba dilokasi dengan selamat.
Kegiatan peninjauan sekaligus penyerahan surat Pelepasan, dibuka dan diawali dengan sambutan Kepala Desa Karangguli, Elias Boby Eirumkuy yang menyatakan bahwa atas nama masyarakat, Tokoh adat dan Tokoh masyarakat, Warga Desa Karangguli menghibahkan tanah seluas 50 hektar untuk pembangunan Batalyon Teritorial Pembangunan (TP), sekaligus penyerahan Surat Pelepasan hak atas tanah kepada Bapak Pangdam.
Dalam sambutannya, atas nama warga Desa Karangguli, Kades Boby Eirumkui, meminta agar ada perhatian khusus bagi warga desa Karangguli, jika ada penerimaan seleksi prajurit TNI. “Kami mohon petunjuk untuk saatnya apabila ada penerimaan seleksi prajurit TNI, warga desa Karangguli yang mengikuti seleksi bisa menjadi perhatian. Semoga permintaan dan permohonan kami ini mendapat petunjuk bapak Pangdam”. Harap Kades.
Selanjutnya, Pangdam Putranto Gatot menyampaikan sambutan, dan mengucapkan terima kasih kepada Kades dan warga Desa Karangguli, yang telah menghibahkan tanah untuk pembangunan Batalyon.
“Saya berterima kasih kepada pa Kades, Tokoh, Adat, Tokoh Masyarakat, yang sudah berkenan untuk menghibahkan tanah seluas 50 hektar kepada kami, dan mudah-mudahan, ini menjadi bagian dari proses pembangunan Batalion yang baru”. Ucapnya.
Dikatakan bahwa Kodam XV Patimura Ambon, terus membangun satuan Batalyon Infantri Teritorial Pembangunan (TP), baik di Provinsi Maluku, Maluku Utara sebagai Strategi TNI Angkatan Darat untuk memperkuat pertahanan diwilayah Kepulauan Maluku dan Maluku Utara. Dengan tujuan, meningkatkan efektifitas pelayanan territorial, menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat serta mendukung pembangunan diwilayah Desa dan Kecamatan.
“Kami sampaikan bahwa pada saat ini Kodam 15 Patimura sudah membentuk 5 batalion yaitu; Batalyon 822/ Satria Magawe di pulau Morotai, Maluku Utara. Batalyon 731/ Kabaresi di Masohi Maluku tengah. Batalyon 732 di Jailolo Halmahera Barat Maluku Utara. Batalyon 733/ Masariku Waiheru Teluk Ambon Baguala Ambon dan Batalyon Infantri Teritorial Pembangunan, 821/ Satria Bupolo di Namlea Pulau Buru Seram bagian Barat. dan saya terus menyampaikan kepada pa Dandim untuk mencari lahan karena sampai dengan tahun 2029, setiap satu Kabupaten Kota, akan di bangun satu Batalyon termasuk di Kabupaten Kepulauan Aru”. Sebutnya.
Pangdam menjelaskan bahwa sesuai laporan yang diterim dari pa Dandim, bahwa lahan di Kepulauan Aru sudah siap, dan dalam peninjauannya Pangdam menilai lokasinya cocok dan strategis untuk di bangun, karena dekat dengan jalan umum dan juga dekat dengan Pelabuhan.
Pangdam berharap proses penyerahan hibah tanah apabila tidak bermasalah dan tidak ada perselisihan, maka akan segera dilaporkan ke Mabes TNI untuk proses pembangunan.
“Selama pa Dandim menjamin, pa Kades menjamin, pa Bupati menjamin bahwa Tanah disini aman dan tidak ada potensi perselisihan, kita akan segera laporkan ke Mabes TNI bahwa Tanahnya siap untuk di bangun. Apabila tidak ada masalah maka Dobo Kepulauan Aru menjadi perioritas untuk pembangunan Batalion Teritorial di tahun 2026”. Tandasnya.
Terkait dengan permintaan Kades Karangguli agar ada perhatian bagi warganya yang akan mengikuti Seleksi penerimaan Parajurit TNI, Pangdam Putranto Gatot menanggapi bahwa bagi masyarakat yang telah menghibahkan tanah, akan menjadi atensi pihak TNI.
“Penerimaan prajurit TNI tentunya kami punya standar kompetensi dan standar lulus menjadi tentara. Selain itu juga, kondisi fisiknya harus memenuhi syarat, dan kami akan melihat masyarakat mana yang telah menghibahkan Tanah kepada kami, akan menjadi atensi kami, tidak mungkin tidak”. Tegasnya.
Pangdam menambahkan penjelasan bahwa, pembangunan Batalyon di Kepulauan Aru, yang nantinya akan ditempati oleh kurang lebih 600 prajurit dengan gaji 5 sampai 6 juta rupiah. Itu berarti ada 3 milyar rupiah yang berputar di Kepulauan Aru setiap bulan. Dan melalui prajurit yang di tugaskan di Kepulauan Aru, dapat mempengaruhi peningkatan perputaran ekonomi di Kepulauan Aru, menjadi lebih baik.
Bupati Aru, Timotius Kaidel yang juga menyampaikan sambutan, memastikan pihaknya akan menjadi jaminan, pembangunan Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) berjalan dengan baik dan sukses.
“Kita tahu bahwa sering Desa Karangguli dan Desa Wokam bersengketa masalah batasan tanah. Untuk pembangunan Batalion ini, saya jamin sebagai pemerintah Daerah akan memfasilitasi memediasi dua Desa ini supaya pembangunan Batalion, bisa berjalan dengan baik dan sukses. Karena pembangunan Batalion ini juga sangat menunjang ekonomi kedua Desa khususnya, dan Kabupaten Kepulauan Aru pada umumnya”. Tegas Kaidel.
Acara peninjauan ditutup dengan penyerahan Surat Pelepasan Tanah dari Kepala Desa Karangguli, Boby Eirumkui, kepada bapak Pangdam XV/Patimura, Mayjen TNI Putranto Gatot. (Moses)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar