Aksi kolektif ini merupakan langkah antisipatif untuk menjaga kualitas dan kuantitas hasil panen padi, mengingat hama tikus menjadi ancaman serius bagi petani setempat menjelang musim tanam atau saat padi mulai berisi.
Peltu Dul Kholil menyampaikan bahwa kegiatan Gerdal ini adalah wujud nyata sinergi antara TNI, Pemerintah Daerah, dan para petani dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah Lamongan.
"Kami bergerak bersama untuk memastikan lahan pertanian di Pasenganploso aman dari serangan hama. Keberhasilan panen petani adalah keberhasilan kita semua. Oleh karena itu, Babinsa bersama Muspika dan Dinas Pertanian harus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pendampingan dan solusi," ujar Peltu Dul Kholil di lokasi.
Metode pengendalian yang digunakan melibatkan teknik pengasapan dan pemasangan umpan beracun yang dilakukan secara serentak di titik-titik rawan serangan hama. Selain melibatkan aparat, kegiatan ini juga mengedukasi anggota Poktan mengenai pentingnya pengendalian hama secara terpadu dan berkelanjutan.
Korwil Pertanian Pucuk, Wawan S.P., yang turut hadir juga mengapresiasi inisiatif ini. Dirinya menekankan bahwa partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, terutama petani, menjadi kunci keberhasilan upaya pengendalian hama.
"Tujuan utama dari Gerakan Pengendalian hama tikus ini adalah memutus rantai perkembangbiakan hama tikus.Mengurangi tingkat kerusakan tanaman padi.Memastikan tercapainya target produksi pertanian di Kecamatan Pucuk" Ujarnya.
Dengan adanya gerakan pengendalian ini, diharapkan petani Desa Pasenganploso dapat melaksanakan musim tanam dengan rasa aman dan optimisme yang tinggi terhadap hasil panen yang melimpah.(Pendim0812).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar