Popo menjelaskan bahwa gagasan angkutan sekolah gratis telah diusulkan Organda sejak 2017, tepatnya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Lombok. Setelah delapan tahun menunggu, akhirnya pada tahun ini, usulan tersebut mendapat respons positif dan disetujui oleh Pemerintah Kota Tegal dan Pemerintah Kabupaten Tegal.
“Alhamdulillah, program Organda ini telah disetujui oleh Pemerintah Kota Tegal dan Pemerintah Kabupaten Tegal,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, Organda bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kota Tegal, serta DPC Organda dari tiga daerah menggelar rapat koordinasi di Ruang Rapat Terminal Dukuhsalam, Slawi. Rapat tersebut membahas rencana rute transportasi aglomerasi Brebes–Tegal–Kabupaten Tegal (Bregas) serta mekanisme uji coba (trial) penggunaan angkot sebagai armada awal.
Popo menyebutkan, sebanyak 10 unit angkot akan disiapkan untuk tahap uji coba di Kota Tegal. Layanan ini sepenuhnya gratis, menggunakan pendanaan dari APBD dan dikelola oleh koperasi.
“Trial ini gratis dan kami sesuaikan dengan kondisi keuangan daerah serta persetujuan dewan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa Organda berkomitmen menjalankan program tersebut secara profesional.
“Ini adalah pelayanan publik. Jangan sampai merugikan atau menguntungkan sepihak. Uang rakyat kembali untuk rakyat,” tegas Popo.
Terkait peluncuran program, Popo memastikan bahwa tahap uji coba akan segera dilaksanakan setelah seluruh koordinasi teknis dengan dinas-dinas terkait terpenuhi. Sosialisasi juga akan dilakukan melalui berbagai media agar masyarakat mengetahui dan memanfaatkan layanan ini.
Popo menambahkan bahwa rapat tersebut juga menindaklanjuti Surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 500/17/2025 tanggal 8 Juli 2025, mengenai dukungan pengembangan transportasi terintegrasi dengan tempat wisata di kabupaten/kota. Dalam surat tersebut, daerah diminta melakukan inventarisasi angkutan umum serta meningkatkan kualitas layanan transportasi yang beroperasi.
Lebih lanjut, Popo menegaskan bahwa program ini tidak akan mengganggu usaha angkutan umum lainnya. Justru sebaliknya, program “Prima Bahari” diharapkan menjadi bentuk kemitraan yang saling menguntungkan antara pemerintah daerah dan operator angkutan, sekaligus memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
“Secara umum, program ini adalah kolaborasi Pemerintah Daerah dengan Organda untuk menyediakan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan gratis bagi pelajar, terutama di wilayah Kota Tegal,” pungkasnya. (Irawan*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar