Kejadian ini telah melumpuhkan aktivitas warga di kedua desa tersebut, mengingat jembatan tersebut merupakan akses utama mobilitas sehari-hari, termasuk kegiatan ekonomi dan pendidikan.
Pj Danramil 0812/07 Bluluk, Peltu Hadi menyatakan bahwa Babinsa di wilayah tersbut langsung bergerak cepat setelah menerima laporan.
Babinsa segera melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Desa, Bhabinkamtibmas, BPBD setempat, serta aparat terkait dari Kabupaten Bojonegoro. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan mendesak dan merencanakan langkah penanganan.
Tindakan pertama adalah mengamankan lokasi jembatan ambruk untuk mencegah terjadinya kecelakaan lebih lanjut. Babinsa memasang tanda peringatan dan mengarahkan warga ke jalur alternatif sementara.
Babinsa juga membantu mendata dampak yang ditimbulkan terhadap aktivitas warga dan infrastruktur desa, yang akan menjadi dasar pengajuan bantuan dan percepatan perbaikan jembatan.
Kehadiran Babinsa di lokasi bencana menjadi manifestasi nyata dari Kemanunggalan TNI-Rakyat. Babinsa bukan hanya bertugas di bidang pertahanan, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam penanganan kesulitan dan mitigasi bencana di wilayah binaannya.
"Ini adalah wujud kepedulian dan tanggung jawab kami sebagai Babinsa. Dalam situasi seperti ini, kehadiran TNI harus memberikan rasa aman dan solusi bagi masyarakat," ujar Sertu Subkhi.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait agar proses penanganan, mulai dari pembuatan jalur darurat hingga perbaikan permanen jembatan, dapat berjalan lancar dan cepat, sehingga aktivitas warga di Desa Talunrejo dan Desa Kendung bisa kembali normal." tambahnya.
TNI melalui Babinsa mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah Bluluk dan sekitarnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, khususnya tanah longsor dan banjir, mengingat intensitas hujan yang masih tinggi. (Pendim0812)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar