Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Senin, 17 November 2025

Santri Ainul Hasan Wonorejo Gemparkan Malang, Raih Juara I hingga III di Kejuaraan Pencak Silat Nasional

Probolinggo, SNN.com - Dominasi Pondok Pesantren Ainul Hasan, Wonorejo, Kecamatan Maron, di Malang bukan kebetulan. Lima santri meraih Juara I, Ahsanul Haq berhasil menempati Juara II, dan enam lainnya Juara III pada Kejuaraan Nasional 2025 Pencak Silat Pagar Nusa Bintang Trisula Cup X, menjadikan pesantren ini sorotan utama pencak silat nasional berkat latihan disiplin dan ketekunan luar biasa.Senin (17/11/2025)

Kejuaraan yang berlangsung di GOR Ken Arok, Malang, pada 13–16 November 2025 ini diikuti atlet-atlet dari berbagai perguruan besar se-Indonesia. Meski menghadapi lawan tangguh, kontingen santri Ponpes Ainul Hasan tampil percaya diri, solid, dan konsisten sejak pertandingan dimulai.

Lima Santri Raih Juara I
Para santri yang membawa pulang medali emas adalah:

M. Khoirun Nufus (Kelas J Pra Remaja)
Abdul Jalal (Kelas C Pra Remaja)
Muh. Syahrul (Kelas B Pra Remaja)
Muhammad Fatah (Kelas D Pra Remaja)
Fio Yudi S. (Kelas I Pra Remaja)

Ahsanul Haq Rebut Juara II

Ahsanul Haq (Kelas G Remaja) mampu bertahan di tengah tekanan laga ketat dan berhasil meraih Juara II, menegaskan kualitas persaingan yang tinggi di kelas remaja.

Enam Santri Amankan Juara III
Selain itu, enam santri lain menempati podium Juara III:

M. Iqbal (Kelas D Remaja)
M. Washfil Ihsan (Kelas E Pra Remaja)
Luvy Roybatul F. (Kelas A Pra Remaja)
Sawaluddin A. (Kelas A Pra Under)
Abdurrahman (Kelas E Pra Remaja)
Ainul Hurri (Kelas F Dewasa)

Disiplin yang Tak Kenal Lelah

Pelatih sekaligus official Perguruan Pencak Silat Qolbul Qur’an Ponpes Ainul Hasan, Ustadz Rizal Fahmi, bersama Ustadz Ahmad Asadillah, yang akrab disapa Cak Asad, menekankan bahwa capaian ini merupakan buah dari latihan jangka panjang dan disiplin yang konsisten.

“Kami selalu menekankan bahwa kekuatan bukan hanya soal fisik, tetapi kedisiplinan. Anak-anak ini membuktikan apa yang mereka latih setiap hari,” ujar Cak Asad. Ia menambahkan, latihan dilakukan secara berjenjang dan dimulai setelah para santri menyelesaikan kegiatan mengaji.

“Medali-medali ini adalah hasil doa, kerja keras, dan semangat yang tidak padam,” pungkasnya.

Keberhasilan kontingen Ponpes Ainul Hasan ini sekaligus menegaskan bahwa pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu agama, tetapi juga mampu menghasilkan atlet-atlet muda berprestasi di kancah nasional, membawa nama daerah dan pesantren ke tingkat yang lebih tinggi.(Feny)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"