KOTA TEGAL, SNN.com - Wakil Wali Kota Tegal, Tazkiyyatul Muthmainnah, S.KM., M.Kes., menegaskan bahwa gelaran Temu Jakwir Onthelis Nusantara (Tejon) Seri 3 bukan sekadar ajang kumpul para pecinta sepeda tua, tetapi juga menjadi ruang penting untuk memperkuat silaturahmi dan melestarikan warisan budaya kota. Kegiatan ini berlangsung meriah di Gerbang Balai Kota Tegal, Minggu (16/11/2025).
Dalam sambutannya, Wawali menyampaikan apresiasi kepada Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) Kota Tegal yang berhasil menghadirkan onthelis dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan peserta dari luar negeri.
“Acara ini bukan hanya pertemuan komunitas sepeda tua, tetapi juga upaya memperkenalkan kekayaan sejarah dan budaya Kota Tegal kepada masyarakat luas,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa sepeda tua memiliki nilai historis yang tinggi dan menjadi simbol perjalanan, kesederhanaan, serta kegembiraan.
“Melestarikannya berarti menjaga bagian dari sejarah bangsa,” tegasnya.
Tazkiyyatul Muthmainnah juga menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Tegal untuk terus mendukung kegiatan kreatif dan budaya yang mampu mengangkat potensi daerah.
“Kami berkomitmen menjadikan Tegal sebagai kota yang ramah komunitas, ramah sepeda, dan kaya heritage,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua KOSTI Kota Tegal, Sutari, mengungkapkan bahwa panitia menghadirkan menara bambu sebagai ikon unik untuk menarik perhatian peserta Tejon Seri 3. Selain itu, panitia juga menggelar lomba video pendek bekerja sama dengan Suara Merdeka Network (SMN) Pantura.
“Terima kasih kepada panitia, Pemkot Tegal, dan SMN Pantura sebagai media partner yang turut memberikan semangat gotong royong dalam hobi kita terhadap sepeda klasik yang penuh nilai sejarah,” ungkapnya.
Nampak hadir dan ikut meng-ontel sepeda tua Kepala Disporapar Kota Tegal, Pak Ikrar dan Anggota DPRD Kota Tegal dari FPKS, Pak Amirudin LC dan Pak Ali Mashurri serta tamu undangan lainnya yang ikut bergerimba sambil mengayuh sepeda tua mengelilingi kota bahari.
(One*)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar