Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Sabtu, 17 September 2022

Kunjungan Presiden di Kepulauan Aru, Masyarakat Minta, Kembalikan Tanah Adat Desa Marfenfen


Kepulauan Aru, SNN.com - Kunjungan Kerja Presiden RI Jokowi, beserta Ibu Iriana Jokowi dan rombongan di Kabupaten Kepulauan Aru, walau hanya kurang lebih 3 jam, namun masyarakat berkesempatan menyampaikan sejumlah permintaan, dengan harapan bapak Presiden Joko Widodo dapat merestuinya.

Permintaan masyarakat tersebut, disampaikan saat kegiatan Tambaroro yang dibawakan oleh masyarakat Desa Dokatimur Kecamatan Aru Selatan, dalam rangka menyambut kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Kabupaten Kepulauan Aru, Kamis (15/09/22). 

Salah satu tokoh pemuda Aru, Bilton Djerol yang dihubungi melalui pesan WhatsAppnya, mengatakan bahwa permintaan masyarakat yang disampaikan kepada presiden Joko Widodo ditulis tangan diatas lembar kertas putih secara terburuh-buruh mengingat waktu kunjungan Presiden hanya kurang lebih 3 jam.

“Surat ini ditulis beralaskan dinding rumah. Konsepnya berantakan karena terburu-buru dalam waktu kurang lebih 3 menit sebelum presiden lewat di depan kampung Trangan, namun isinya jelas”. Tulis Djerol. 

Surat permintaan yang disampaikan Masyarakat Aru kepada Presiden Joko Widodo diantarnya adalah, 1.Kembalikan Tanah Adat Desa Marfenfen. 2.Jembatan Penghubung untuk Empat Pulau Terbesar di Aru. 3.Perjuangkan Nasib Honorer di Kabupaten Kepulauan Aru. 4.Pusatkan Lumbung Ikan Nasional (LIN) di Aru. 5.Pemekaran Aru Perbatasan. 

Permintaan masyarakat ini ditulis oleh Bilton Djerol dan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo, oleh Nike Galanjinjinai Siarukin. 


Selain itu salah satu tokoh pemuda Aru, Yan Apalem, yang dihubungi melalui Handphone genggamannya, juga meminta agar Bpk. Presiden Joko Widodo  dapat mengusahakan pembangunan jalan trans di Kabupaten Kepulauan Aru, mengingat Kabupaten Kepulauan Aru sudah menjelang 25 tahun Pemekaran, tetapi tidak satupun jalan trans di Aru berhasil dikerjakan. 

Menurutnya, dengan adanya kenaikan BBM, infrakstruktur jalan Trans dapat menghemat penggunaan BBM dalam akses warga masyarakat desa ke Kota Kabupaten. 

“Sudah kurang lebih 25 tahun pemekaran Kabupaten, tetapi sampai sekarang jalan trans di Aru tidak satu pun berhasil dikerjakan. Sebagai masyarkat Aru kami minta Bpk. Presiden bisa melihat persoalan ini, karena dengan infrakstruktur jalan Trans Aru, dapat menghemat penggunaan BBM dalam akses masyarakat ke Kota Kabupaten, "Pintanya (Moses) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"