Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Kamis, 09 Maret 2023

Tutup Akses Jalan Masuk ke Wisata Pantai Pasir Karunia, Karatem Merasa Didiskriminasi

Kepulauan Aru, SNN.com - Yosep Karatem, pemilik tempat Wisata Pantai Pasir Karunia di Dobo Kecamatan Pulau - pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku menyatakan kekecewaanya terhadap pihak Depot PT Pertamina Dobo.

Pasalnya, kendati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP)  tanggal 17 Februari 2023,
DPRD telah menyarankan kepada pihak Depot PT Pertamina Dobo agar portal pada pintu masuk dipindahkan ke batas ujung aspal serta pada pintu masuk perusahan milik negara itu dan diterapkan protokol keamanan sesuai standard operasional yang berlaku. 

Namun, faktanya Kepala Depot PT Pertamina Dobo, Efrain Pamuso sepertinya acuh dan tidak mengindahkan saran yang disampaikan para wakil rakyat di wilayah berjuluk bumi Jargaria Sakwarisa Cenderawasih Indah Lestari  itu.

Parahnya lagi,  dia malah memerintahkan para pegawainya untuk membuat pagar pembatas dengan atap sengk lengkap dengan pintunya sehingga akses jalan menuju pantai wisata Pantai Karunia tertutup dan mengakibatkan seluruh aktifitas di tempat wisata tersebut lumpuh total.

Karatem mengaku kecewa karena dia beserta istri dan anak - anak tinggal di pantai yang sekarang ini trend dengan nama tempat wisata Pantai Karunia itu sejak tanggal 8 Desember  2013 silam. Dan kemudian pada Tahun 2015, dia bersama istrinya mulai membenahi pantai tersebut hingga diresmikan sebagai tempat wisata pada tahun 2017 silam.

Awal dikelola hingga diresmikan sebagai tempat wisata, tutur Karatem, para mantan pimpinan Depot PT Pertamina Dobo tak pernah komplain bahkan menutup akses jalan masuk ke tempat wisata miliknya. Anehnya, kehadiran Efrain Pamuso akses jalan masuk ditutup dengan banyak dalil.

"Jadi saya merasa mendapat perlakuan diskriminasi dari Kepala Depot PT Pertamina Dobo, Efrain Pamuso beserta seluruh staf pegawainya. Masak perusahan ikan yang pemiliknya orang Malaysia disebelah tempat saya ini dikasih kelonggaran masuk keluar dengan mobil bawa barang dan buang sampah. Tapi saya anak pribumi ini malah dicekal. Ini memang sudah sangat keterlaluan," ucapnya geram.

Hal senada diutarakan istri dan anaknya. Mereka mengaku sangat kecewa dengan sikap Kepala PT Pertamina Dobo saat ini. Menurut mereka awal dibangun tempat wisata itu, pihak Depot PT Pertamina Dobo tidak pernah komplain. Bahkan hubungan antara mereka dan para mantan kepala dan para pegawai Depot PT Pertamina selalu akur - akur saja.
"Tapi, kehadiran Efrain Pamuso, dia sepertinya mengibaratkan kita seperti binatang. Masak akses jalan masuk di tempat kita tinggal dia tutup dengan pagar sengk. Pake pintu lagi. Jadi kalau ada musibah, kita yang sudah dikandangi ini mati percuma. Ini sudah sangat keterlaluan," ujar mereka kesal.

Mereka semua berharap, pemerintah daerah lebih khusus DPRD selaku perpanjangan tangan rakyat segera menyelesaikan permasalahan ini. "Jika tidak, penderitaan rakyat lebih khusus kami anak pribumi semakin menjadi - jadi," pinta mereka.

Sementara Kepala Depot PT Pertamina Dobo, Efrain Pamuso yang hendak diminta klarifikasinya terkait masalah ini belum bisa ditemui dengan alasan sibuk.

"Maaf, bapak masi sibuk jadi tidak bisa ditemui,"ucap salah satu pegawai sekuriti, Rabu (8/3/2023).

Reporter : Nus Yerusa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"