Kepulauan Aru, SNN.com - Menyikapi pasca pengunduran diri Pengurus dan Bakal Calon Legislatif Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Kepulauan Aru, akibat Collin Lefuy diangkat sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua DPD PAN Kabupaten Kepulauan Aru, Pimpinan Daerah (Pimda) PAN wilayah Maluku, M. Ali Darakay, SH, memberikan penjelasan.
Darakay menjelaskan, bahwa penunjukkan Collin Lefuy sebagai Plt Ketua DPD PAN Kabupaten Kepulauan Aru, itu sudah sesuai mekanisme AD/ART partai.
“Terkait dengan keberadaan saudara Collin Lepuy sebagai Plt. Ketua DPD PAN Aru, itu benar dan sudah sesuai mekanisme AD/ART Partai. Dimana Colin Lepuy adalah pengurus wilayah DPW PAN Maluku dan SK-nya itu berbarengan dengan SK saya sebagai Pimda, beliau (Lepuy) sebagai wakil ketua DPW PAN Maluku. Dengan demikian, sesuai AD/ART PAN, maka Plt. Ketua itu, adalah satu tingkat di atasnya. Artinya kalau ketua DPC bermasalah, maka Plt. harus dari DPD, dan selanjutnya DPD maka DPW, DPW maka DPP. Jadi wajar saja kalau saudara Lefuy ditunjuk sebagai Plt. Ketua DPD PAN Aru,” Jelas Darakay dalam jumpa persnya kepada sejumlah media di Caffe Tiara Dobo, Rabu 20/09/23.
Turut hadir dalam jumpa Pers, Plt Ketua DPD PAN Aru, Collin Lefuy, SH, dan Sekretaris DPD PAN Aru, Rangga Mosse.
Darakay dalam keterangannya, menanggapi isu bahwa ada intervensi dalam penunjukkan Collin Lefuy sebagai Plt. Ketua DPD PAN Aru, Darakay menegaskan bahwa itu adalah murni keputusan Dewan Pimpinan Wilayah dan tidak ada intervensi dari pihak manapun.
“Saya mau tegaskan bahwa terkait isu adanya intervensi dari pihak lain, itu tidak benar. Saudara Collin ditunjuk langsung oleh pimpinan wilayah, jadi tidak ada intervensi dari ibu Widya Pratiwi Murad Ismail”. Tegasnya.
Sebagai Plt. Ketua DPD PAN Kabupaten Kepulauan Aru, Collin Lefuy, SH, juga menjelaskan bahwa pasca dirinya masuk menjadi kader partai berlambang matahari itu, telah terjadi reshuffle kepengurusan di tingkat DPW, sehingga Dia juga diangkat menjadi salah satu wakil ketua.
Olehnya itu, untuk menjawab kekosongan jabatan Plt. ketua DPD PAN Kabupaten Kepulauan Aru, maka sebagai salah satu wakil ketua DPW Maluku, dirinya di tunjuk sebagai Plt. sambil mempersiapkan Musda setelah perhelatan pileg 2024 mendatang.
Lefuy dalam jumpa persnya juga menegaskan bahwa dirinya ditunjuk sebagai Plt. Ketua DPD PAN Aru, itu sudah sesuai dengan mekanisme AD/ART Partai, sehingga apabila dikembangkan bahwa penunjukkan dirinya sebagai Plt. adalah menabrak aturan, menurut Lefuy sama sekali itu tidak benar. Dikatakan, justru teman-teman pengurus ditingkat DPD yang ingin menjadi Plt Ketua, yang menabrak aturan.
“Posisi saya hanya pelaksana tugas, sehingga yang disebut pelaksana Tugas hanya menjalankan kepemimpinan sisa masa jabatan kepemimpinan yang lama untuk kemudian sampai selesai dan saya mempersiapkan musda untuk memilih ketua DPD yang baru secara divinitif. Itu yang kemudian dikembangkan bahwa saya menabrak aturan, sama sekali itu tidak benar. Justru teman-teman ditingkat DPD yang ingin menjadi Plt. Itu yang menabrak aturan. Kenapa, karena tidak ada dalam yuridisme Partai yaitu AD/ART Partai bahwa Plt ditingkat DPD harus diambil dari DPD. Itu tidak ada, dan harus diambil dari satu tingkat diatasnya”. Jelas Lefuy.
Bagi saya, lanjutnya, saya tetap menghormati teman-teman yang berkeinginan mengambil posisi seperti ini. Saya juga sampaikan kepada ketua DPW bahwa kalau teman-teman yang melakukan protes itu ingin menjadi ketua DPD Partai, mari kita sama-sama berproses sampai selesai pemilu baru kita buat Musdah dan siapa yang menjadi ketua, kita atur sehingga tidak menggagu jalannya aktifitas partai menuju pemilu 2024. Terkait dengan isu angka 30.000 suara yang ditargetkan kepada Ibu Widya sebagai Calon DPR-RI, menurut Lefuy itu harus dilihat sebagai target angka dalam proses pertarungan politik, dan bukan janji, karena hidup di era demokrasi electoral otomatis angka-angka dalam pesta demokrasi itu menjadi penting untuk ditargetkan. Bagi Lefuy target angka 30.000 itu sah secara electoral.
“Kalau kemudian itu dianggap karena janji itu lalu ibu Widya tergiur dan mengintervensi proses penunjukkan Plt Ketua DPD PAN Aru, bagi saya itu isu yang tidak benar dan isu itu narasi yang sesat. Saya sebetulnya mau merespon dengan tindakan hukum karena itu sudah melecehkan ibu Widya sebagai seorang kader PAN yang kini berproses sebagai Caleg DPR RI. Tapi demi menjaga kondisifitas tetap normal, saya merasa bahwa biarkan teman-teman bernarasi tetapi saya juga punya hak untuk menjawab apa yang kemudian diisukan oleh teman-teman. Jadi bagi saya kalau kemudian ada target-target yang sifatnya angka-angka 30.000, itu sah secara electoral. Kita hidup di era demokrasi electoral otomatis angka-angka dalam pesta demokrasi itu menjadi penting untuk ditargetkan. Tapi untuk menjanjikan sesuatu itu tidak pernah. Saya bukan penguasa di Aru, lalu kemudian menjanjikan sesuatu. Tetapi menargetkan angka-angka itu menjadi penting dalam proses Demokrasi electoral”. Jelasnya.
Lefuy menambahkan, bahwa dirinya menghormati rekan-rekannya yang kemarin melakukan protes. Lefuy mengaku, dirinya menangkap kondisi logis, bahwa rekan-rekannya sudah lelah bekerja dan melakukan banyak hal dan sudah berjuang untuk Partai, tetapi kemudian ada orang baru yang tiba-tiba masuk dan memimpin. Menurut Lefuy, konteksnya bukan disitu, karena keberadaan dirinya tidak melengkapi dan ketidakberadaan dirinya tidak mengurangi. Lefuy mengaku dirinya tidak bisa apa-apa kalau bukan rekan-rekan DPD PAN Kabupaten Kepulauan Aru.
Mestinya, lanjut Lefuy, teman-teman DPD PAN Aru menanti kedatangan dirinya sebagai Plt. kemudian dibuat rapat untuk mendengar alasan mengapa dirinya ditunjuk sebagai Plt. Ketua DPD PAN Aru, barulah kemudian teman-teman DPD PAN Aru mengambil langkah. Dikatakan, sebagai orang yang ditunjuk sebagai Plt. Ketua DPD PAN Aru, dirinya mengaku tetap menghormati teman-teman DPD PAN Aru untuk pada saatnya kembali bergabung dengan Partai PAN.
“sebagai orang yang ditunjuk sebagai Pelaksa Tugas Ketua DPD PAN Kabupaten Kepulauan Aru, saya tetap menghormati teman-teman dan membuka diri untuk teman-teman pada saatnya kembali. Yang pasti bahwa Pintu PAN selalu terbuka kepada teman-teman yang lain karena mereka sudah berjuang, mereka sudah berupaya sedemikian rupa membangun basis-basis politik di wilayah masing-masing, dan kita menghormati itu”. Tandas Lefuy. (Moses)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar