Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA


Rabu, 27 September 2023

Tiga Tahun SMP Kumul Kec. Aru Utara Tak Dapat Dana BOS, Biaya Asesmen Dipungut Dari Orang Tua

Kepulauan Aru, SNN.com - SMP Negeri Kumul, Kecamatan Aru Utara Timur Batuley, Kabupaten Kepulauan Aru, disebut belum mendapat Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sejak sekolah mulai berdiri dari tahun 2021 sampai sekarang. 

Kepala Sekolah SMP Negeri Kumul, bapak N. Rangkoratat, yang dikonfirmasi di depan SMP Negeri Gwamar Dobo, Jumat 22/09/23, menjelaskan bahwa SMP Negeri Kumul sejak mulai berdiri tahun 2021 sampai sekarang, belum pernah mendapat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Oleh karena itu, kata Kepsek, anggaran pelaksanaan Asesmen di pungut dari orang tua murid. 

“Sejak tahun 2021 SMP Negeri Kumul mulai di buka, kita belum mendapat dana Bos sampai sekarang. Sehingga anggaran pelaksanaan Assesmen, kita ambil dari orang tua murid. Pelaksanaan Asesment tahun 2022, anggaran yang kita pungut dari setiap orang tua murid sebesar Rp.600.000, dengan jumlah siswa 20 orang. Sementara untuk tahun 2023, anggaran yang kita pungut dari setiap orang tua murid, sebesar Rp.800.000, dengan jumlah siswa 28 orang. Kalau anggaran tidak diambil dari orang tua, guru siapakah yang mau keluarkan Dana untuk kegiatan Asesmen? Tanya Rangkoratat. 

Menurut Rangkoratat, ada dua hal yang menjadi penyebab SMP Negeri Kumul belum mendapat dana Bos adalah, pertama SK tentang Pendirian Sekolah belum di input dalam Dapodik Sekolah dan pembukaan Rekening Sekolah bermasalah dengan Bank. 

“Setelah saya bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Aru, diketahui bahwa SMP Negeri Kumul belum mendapat Dana Bos karena SK Pendirian Sekolah belum di input. Kemudian sebab yang lain adalah rekening sekolah yang dibuka diketahui bermasalah dengan pihak Bank setelah diminta untuk di print out rekeningnya sudah tidak aktif lagi”. Jelasnya. 

Dikatakan, pungutan anggaran pelaksanaan Asesmen tahun 2022 sebesar Rp.600.000 dan pada tahun 2023 pungutan anggaran Asesmen meningkat menjadi Rp.800.000 karena adanya kondisi kemahalan barang yang harus disesuaikan. 

“Untuk tahun 2022 kemarin 600.000, karena jumlah siswa, hanya 20 orang. Untuk tahun 2023 ini kita kemudian pungut Rp.800.000, per orang tua murid, karena jumlah siswa itu lebih banyak yaitu 28 siswa, dan selain itu, adanya kemahalan harga barang, yang harus kita sesuaikan”. Jelasnya.  Menurut kepala Sekolah, jumlah siswa SMP Negeri Kumul secara keseluruhan, berjumlah 63 orang. (Moses)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"