Dari informasi yang dihimpun, J diduga melakukan penipuan dengan modus menjanjikan pekerjaan di PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Papua. Ia meminta sejumlah uang kepada korban sebagai biaya administrasi agar bisa diterima bekerja di perusahaan tambang tersebut.
Warga yang kesal kemudian memaksa pelaku melepas bajunya, mengalungkan stopmap cokelat di lehernya, lalu mengaraknya berkeliling sejumlah ruas jalan utama Kota Tegal, seperti Jalan Setiabudi, Jalan Pancasila, Alun-Alun Kota Tegal, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Veteran.
Aksi arak-arakan itu berakhir di Mapolres Tegal Kota, tempat pelaku diserahkan dan dilaporkan oleh para korban atas dugaan tindak pidana penipuan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tegal Kota, AKP Eko Setiabudi Pardani, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih mendalami kasus penipuan yang dilakukan oleh J.
“Semalam kami telah memeriksa sekitar 40 orang korban,” ujar AKP Eko saat konferensi pers di Mapolres Tegal Kota, Selasa (4/11/2025).
Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku diketahui meminta uang antara Rp75 ribu hingga Rp100 ribu kepada setiap korban dengan dalih biaya pendaftaran kerja di PT Freeport Indonesia.
“Setelah kami total, jumlah uang yang diterima pelaku mencapai sekitar Rp4.750.000, semuanya dibayarkan secara tunai,” jelas AKP Eko.
Ia menambahkan, modus pelaku adalah menjanjikan pekerjaan palsu dan memungut sejumlah uang dari korban.
“Kasus ini masih kami dalami untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat,” tutup AKP Eko. (One)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar