Nganjuk, SNN.com - Banyaknya program pembangunan yang diluncurkan melalui program Pemerintah Kabupaten dan Propinsi banyak dimanfaatkan oleh pemerintahan Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk (01/12/21).
Salah satu proyek drainase tanpa papan nama yang ada di Klurahan Ngronggot memakan korban anak sekolah akibat tidak adanya rambu rambu pembatas, korban yang berboncengan mengalami luka yang cukup parah dan dilarikan ke Puskesmas untuk mendapat pertolongan.
Dari hasil konfirmassi di tempat kejadian, awak media berhasil menemui salah satu perangkat Desa Kepala Dusun Klurahan Musyafak, dari keterangannya dia mengatakan kalau itu proyek Desa Klurahan yang seharusnya Swakelola tetapi dilapangan yang mengerjakan orang Wates Kediri.
Dari keterangan Musyafak dinilai ada kejanggalan yang membuat awak media mendatangi Balai Desa Klurahan dan menemui Komari selaku PLT Kepala Desa Klurahan.
Komari selaku PLT Kades justru malah tidak tahu menahu soal proyek Drainase tersebut karena tidak ada pemberitahuan resmi ke pemerintahan desa dan semua yang menangani proyek Kamituwo Musyafak.
Camat Ngronggot Makruf ketika dikonfirmasi awak media membenarkan adanya proyek drainase tersebut karena dia juga diundang waktu itu, proyek tersebut anggaranya Rp 475 000 000 untuk pembangunan drainase.
Proyek yang anggarannya ratusan juta tetapi dalam pengerjaannya tidak memenuhi standart K3, sebagai jaminan keamanan baik pekerja maupun pengguna jalan.
Tidak adanya papan proyek yang menerangkan asal usul dana dan keperuntukannya, serta pengerjaan yang dilakukan orang Wates Kediri bukannya Swakelola diduga proyek drainase ini dimanfaatkan oleh salah satu oknum Perangkat Desa Klurahan
Reporter : Widodo
Editor : Wafa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar