Nganjuk, SNN.com - Beredarnya isu pemotongan bantuan langsung tunai ( BLT) Dana Desa di Desa Kampung Baru Kecamatan Tanjung Anom Kabupaten Nganjuk tidak benar karena memang tidak ada intruksi dari Pemerintahan Desa (19/04/22).
Kepala Dusun Takat Desa Kampung Baru Suharno ketika dikonfirmasi awak media mengatakan, Kalau pemotongan itu sebenarnya tidak ada karena sebelum menerima BLT DD diadakan musyawarah dusun dan bertempat dirumah saya sendiri dan disepakati kalau KPM ( keluarga penerima manfaat ) dengan sukarela menyisihkan untuk mereka yang tidak mendapatkan bantuan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Sri Wahyuni warga Dusun Takat RT 07 RW 08, saya juga menyisihkan sebagian bantuan buat mereka yang tidak mendapatkan dengan suka rela.
Kepala Desa Kampung Baru Susilo Dwi Prasetyo ketika diwawancarai awak mediaMengatakan, perihal pemotongan sama sekali tidak ada karena hal tersebut tidak dibenarkan dalam aturan pemerintah
"Pemerintah sangat peduli kepada seluruh masyarakat Indonesia dimasa pandemi covid -19 dengan dengan mencanangkan program BLT DD dengan ketentuan minimal 40% dari total dana desa diperuntukan untuk warga terdampak covid -19 khususnya bagi warga belum mendapat bantuan sama sekali selama pandemi ini", Susilo Dwi Prasetyo.
Masih penuturan Susilo Dwi Prasetyo, khusus Warga saya BLT DD ada 170 KPM dan langsung dibagikan Rp 300 x 3 bulan yakni Rp 900.000 per KPM dan mereka yang tidak terkafer didalam PKH( program kleluarga harapan), BPNT( bantuan pangan non tunai) dan BST( bantuan sosial tunai), harapan saya dengan adanya bantuan tersebut dapat meringankan beban hidup warga saya selama pandemi covid ini.
Reporter : Widodo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar