Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Selasa, 05 Juli 2022

Beberapa Preman Datangi Balaidesa Sentul Diduga, Sekdes Yang Mengundang


Lumajang, SNN.com - Memperlihatkan kebingungan yang berlebihan takut jabatannya terancam dicopot, oknum sekdes Sentul “A” menggunakan segala cara. Salah satunya adalah menyewa preman dari luar desa Sentul, di Lumajang umum preman disebut 32, untuk mendatangi baledesa Sentul kecamatan Sumbersuko kabupaten Lumajang Jatim Senin (04/07/2022) sekitar pukul 13.00 wib. 

Ada 4 orang preman yang datang kebalai desa Sentul dengan membawa Sajam terselip di pinggangnya, mereka mengamuk dibalai desa membuat ketakutan perangkat desa yang lagi bertugas, akhirnya pada kabur karena ketakutan.

Salah satu preman berambut panjang yang tidak diketahui inisialnya, mereka datang dengan menggunakan mobil sejenis Agiya warna putih. Setelah berada diruangan kades dibarengi oleh oknum sekdes Sentul lalu menjelaskan kedatangannya. Mereka awalnya beralibi bahas utang piutang, namun endingnya meminta kades Subur menandatangani pernyataan pencabutan laporan di Polres dan bertanggung jawab bahwa semua adalah perintah kades. Hal ini tentu ditolak mentah-mentah oleh kades Subur, karena dianggap pernyataan itu membahayakan bagi dirinya.

Karena permintaan ditolak oleh kades Subur, oknum sekdes Sentul disuruh pergi dari ruangan kades oleh para preman sewaannya, karena mereka mau melancarkan aksi mengamuknya dikantor desa. Dengan bahasa kasar dan membentak-bentak serta mengusir staf yang ada yang membuat ketakutan semua orang yang ada dikantor desa. Setelah itu salah satu staf segera menghubungi awak media FBI yang kebetulan juga warga desa Sentul.

Setelah dijelaskan oleh awak media FBI yang juga warga Sentul, bahwa yang laporkan sekdes Sentul adalah warga dan GMPK Lumajang. Dan tidak ada kaitannya dengan kades Subur, karena warga sudah menolak dan menginginkan sekdesnya berhenti. Akhirnya mereka (Preman) diam malu, karena apabila dipaksakan mereka akan berhadapan dengan warga (massa) setelah itu selang beberapa lama mereka pamit pulang dan bilang akan laporkan semuanya kepada oknum sekdes Sentul sebagai penyewa.

Sempat para preman tersebut mengutarakan untuk berdamai dengan oknum sekdes “A” dan mencabut laporannya dengan iming-iming sesuatu. Dengan tegas dijawab oleh Dendik Zeldianto (Perwakilan warga), dengan mengatakan kalau secara personal kami siap berdamai tapi secara proses hukum kami serahkan sepenuhnya kepada APH (Aparat Penegak Hukum).

” Ya memang para preman yang dikuat diduga sewaan oknum sekdes Sentul, karena mereka datang kebalaidesa masuk ruangan kades dengan sekdes “A”. Setelah itu ngamuk dan mengusir staf yang ada dan mengintimidasi kades dengan alibi hutang piutang. Namun endingnya memaksa kades untuk menandatangani surat pernyataan yang mereka bawa, tentang perdamaian dan pencabutan laporan dipolres serta yang menyatakan bahwa semua adalah atas perintah kades.” Tutur Dendik Zeldianto.

Lanjut Dendik, ” awalnya ngamuk-ngamuk dikantor desa, salah satu staf menghubungi saya dan segera merapat kebalai desa Sentul. Setelah saya datang mereka kaget karena diantara mereka berempat ada yang tahu dengan saya. Setelah saya sampaikan bahwa yang laporan kepolres adalah warga dan LSM GMPK Lumajang. Gak ada kaitannya dengan kades percuma kades tanda tangan karena yang bisa mencabut laporan adalah pelapor dalam hal ini warga. Akhirnya mereka diam dan segera pamit pulang akan melaporkan hasilnya kepada oknum sekdes Sentul yang diduga sebagai penyewa jasa mereka. Ini justru akan memicu kemarahan warga yang tidak terima desanya diacak-acak dengan menyewa preman dari luar.” Imbuh Dendik.

Kades Sentul yang merasa terancam mengatakan kepada awak media, ” Ini adalah penghinaan bagi pemdes Sentul dan murni bentuk insubkordinasi bawahan kepada atasan.Karena hal serupa sudah pernah terjadi ini adalah yang kedua kalinya saya diintimidasi dengan kasar. Yang pertama didatangi kerumah saya, sekdes dengan keluarganya ngamuk dirumah saya dan memaksa tanda tangan tapi saya tolak. Dan sekarang terulang dengan 32 (Preman) sewaannya. Saya akan laporkan kepada pak camat dengan didampingi para staf dan mas Dendik yang ada dilokasi saat kejadian tersebut.” Tegas kades Subur.

Dan kesaksian staf desa mereka semua mengatakan sangat resah dan ketakutan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami sangat ketakutan dengan kejadian itu, rasanya trauma mau masuk dinas. Siapa tau tiba-tiba mereka datang lagi dan membabi buta, kami takut jadi korban. Sekarang warga resah dan marah karena desanya diobok-obok oleh preman yang diduga sewaan oknum sekdesnya. Ini adalah tindakan yang tidak terpuji dan tidak mencerminkan sebagai sekdes seharusnya memberikan contoh yang baik kepada bawahannya dan kepada warga, ”Tandasnya kompak.

Hari ini Selasa (05/07/2022) kades beserta staf desa dan perwakilan warga yang ada pada saat kejadian. Menghadap camat Sumbersuko guna melaporkan kejadian kemarin. Laporan tersebut diterima dengan baik dan segera ditindak lanjuti koordinasi dengan Sekda kabupaten Lumajang.

“Terima kasih informasinya dan saya akan segera menghadap pak sekda untuk berkordinasi langkah selanjutnya. Kecamatan tidak akan berpihak kepada orang salah, cuma kami ikuti prosedural. Jadi harap bersabar dan saya harapkan warga Sentul tidak terpancing, tetap jaga kondusifitas situasi didesa Sentul, ” Tegas camat Sumbersuko H.Hari Sujatmiko S.E. (Arini)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"