Sorot Nuswantoro News

Berita Online dan cetak, "CEPAT, TEPAT, LUGAS DAN BERANI" dari LAMONGAN untuk NUSANTARA

Selasa, 12 September 2023

Aksi Emak Emak Bawa Sapu Lidi Hadang Truk Tronton

Probolinggo, SNN.com - Warga gabungan dari tiga desa melakukan blokade dump truk tronton yang bermuatan material tanah urug untuk pembangunan jalan tol probowangi yang melintas di desa Klaseman kecamatan Gending, Jatiadi kecamatan Gending, serta desa Suko kecamatan Maron kabupaten Probolinggo. Senin 11/9/2023.

Aksi blokade di lakukan oleh warga di depan kantor desa Suko pada pukul 9:30 wib, mereka kebanyakan mempunyai usaha yang berada di pinggir jalan, bahkan emak-emak penjual gorengan juga ikut dalam aksi tersebut, hal ini karena mereka merasa di rugikan dengan banyaknya debu yang berterbangan yang di akibatkan oleh aktivitas truk tronton yang melintas.

Dengan adanya aksi blokade tersebut, perwakilan dari pihak PT Adi Karya langsung (humas) turun ke lokasi blokade untuk memediasi dan mencari solusi yang terbaik. Dalam mediasi juga hadir anggota Polsek Maron, anggota Koramil Maron, kepala desa Suko Ahmad Esfandi dan beberapa lembaga serta media.

H. Herman  perwakilan dari warga desa Suko kecamatan Maron mengatakan kepada team media,  "Blokade jalan ini di karenakan aktivitas mobil-mobil besar sangat menggangu,  selain itu debu beterbangan sangat luar biasa, di samping itu getaran jika tronton ini lewat juga luar biasa sehingga tembok rumah kami ada yang retak", ujarnya.

"Jalan ini bukan kelasnya bagi mobil mobil besar,  soalnya tonase nya itu puluhan ton, padahal kelas jalan ini adalah kelas 3, jadi mobil yang lewat harus di bawah 10 ton, jelas hal ini merusak jalan yang ada di desa kami. Selama ini juga belum ada kontribusi penggantian kerugian terhadap warga berbentuk apapun, akibatnya banyak polusi yang yang bisa mengakibatkan kerugian bagi pihak lain, bahkan ada kejadian pemotor jatuh seperti tadi malam akibat adanya  jalan berlubang dan sekarang korbannya masih ada di puskesmas Maron", imbuhnya.

Di tempat yang sama Ratih, emak-emak yang mempunyai usaha gorengan mengatakan, "Kami ikut blokade truk ini dikarenakan kami terganggu akibat banyak debu yang berhamburan, yang kedua kecepatan tronton ini agar dibatasi dan yang ketiga, kami sebagai penjual gorengan merasa dirugikan", jelasnya.

Mereka menuntut kompensasi kerugian, terutama kepada penambang dan yang punya armada, katanya, "Harus ada kompensasi atas kerugian semua masyarakat, utamanya atas usaha saya, saya hampir tiap hari minta di lakukan penyiraman ke mereka, baik itu mandornya, saya juga bilang ke sopir-sopir itu, namun mereka bilang ini bukan tanggung jawab saya, nah tolong hal ini disampaikan kepada siapapun yang punya tanggung jawab", tegasnya. 

Kepala Desa Suko Ahmad Esfandi. juga menjelaskan, "Jika nantinya harapan mereka terutama warga saya tidak di perhatikan, maka saya yang akan mengkoordinir seluruh masyarakat untuk memblokade truk dengan massa yang lebih banyak lagi, apapun resikonya, saya bertanggung jawab penuh demi warga saya, namun saya minta tolong, jangan sampai hal seperti ini ada kepentingan kepentingan pribadi dalam persoalan ini, karena hal ini demi kepentingan bersama", urainya.

DI tempat yang sama, Eri humas dari PT Adikarya mengatakan saat mediasi, "Sekitar sepuluh hari yang lalu, saya sudah sampaikan kepada pihak (SMB) , untuk dilakukan penyiraman secara intens, tronton diwajibkan menggunakan penutup terpal, namun penyampaian kami tidak digubris, saya pernah sampaikan melalui pesan singkat (WA) kepada Heri dari kasatlantas,  agar supaya melakukan tindakan penilangan terhadap dump truk yang nakal-nakal itu agar supaya tidak mencemarkan nama baik perusahaan kami", tegasnya. 

"Selanjutnya untuk masalah kompensasi mengenai permintaan warga, nanti akan saya komunikasikan dengan manajemen, semua yang bersangkutan dengan hal ini dan untuk masalah seperti ini yang banyak komplain itu kan timbunannya SMB, jadi dengan adanya aksi ini nantinya saya akan lebih  pertegas lagi, karena hal ini imbasnya bukan hanya untuk timbunan, ini juga bisa menghambat pekerjaan dari pihak kami yang lain", ungkapnya lagi.

Masih kata Eri, "Dan saya ucapkan terima kasih banyak atas masukan dari semua warga, mungkin nanti malem atau besok pagi hari Selasa, 12/9/2023, pihak SMB akan saya panggil ke kantor PT Adikarya untuk membicarakan masalah sekarang ini, setelah itu dari pihak kami juga SMB atau semua yang bersangkutan bisa duduk bareng dengan warga terutama kepala desa sebagai  penanggung jawab untuk mendapatkan kesepakatan akhirnya nanti, jelasnya. (Fabil)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOROT NUSWANTORO NEWS "dari LAMONGAN untuk NUSANTARA"