Kepulauan Aru, SNN.com - Komandan Pangkalan TNI AL Aru (Lanal Aru), Letkol Laut (P) Prasetiyo Agus Hariadi, S.E., M.Tr.Opsla pimpin upacara tabur bunga di Pelabuhan Yos Sudarso Dobo, dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera ke-62, Senin (15/1/2024).
Upacara berlangsung khidmat, diawali dengan penghormatan kepada arwah para Pahlawan, mengheningkan cipta, peletakan karangan bunga oleh Danlanal, dan diakhiri dengan prosesi tabur bunga oleh Forkopimda Kabupaten Kepulauan Aru dan seluruh Perwira Staf Lanal Aru serta para tamu undangan dari atas Dermaga Yos Sudarso Dobo.
Suasana haru semakin tak terbendung saat dua pelaku sejarah pertempuran Laut Aru menaburkan bunga di laut sambil meneteskan air mata.
Dua pejuang itu yakni Bapak Saleh Kubangun, seorang masyarakat yang berjasa membantu Pasukan TNI dalam penyeberangan ke Irian Barat. Beliau lahir di Merauke pada tanggal 09 Juni 1937.
Berikut Bapak Sammuel Bonyaktutul yang lahir di Linggat pada tanggal 12 Agustus 1940. Beliau adalah mantan anggota TNI AD yang saat itu diinfiltrasi ke Irian Jaya dengan KRI Macan Tutul dimana on board juga oleh Komodor Yos Sudarso.
Saat Macan Tutul diserang oleh Angkatan Laut Belanda dan tenggelam, beliau dan rekannya yang berasal dari Pulau Bali diperintahkan oleh Komodor Yos Sudarso untuk terjun ke laut.
Beliau sendiri salah satu saksi yang menyaksikan Komodor Yos Sudarso ikut tenggelam bersama KRI Macan Tutul.
Danlanal, Letkol Laut (P) Prasetiyo Agus Hariadi, S.E. ,M. Tr. Opsla kepada Sorot Nuswantoro News.com mengatakan, Tabur bunga di laut merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera 15 Januari 1962.
Kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan para prajurit TNI Angkatan Laut kepada para Pahlawan yang gugur saat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dalam salah satunya peristiwa heroik yakni Pertempuran Laut Aru yang terjadi pada 15 Januari 1962 silam.
Dimana, pada peristiwa tersebut, tiga Kapal Cepat Torpedo TNI Angkatan Laut yaitu, KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau, bertempur melawan dua kapal jenis Destroyer serta pesawat jenis Neptune dan Frely milik Belanda demi mempertahankan Irian Barat
Pertempuran heroik ini menyebabkan gugurnya Komodor Yos Sudarso dan tenggelamnya kapal motor torpedo Boat (MTB) RI Macan Tutul.
"Harapan Saya, semangat kita para prajurit TNI Angkatan Laut dan para Pelaut yang masih ada untuk meneruskan perjuangan para Pahlawan kita yang telah berkorban mempertahankan kedaulatan dan keselamatan di seluruh perairan Indonesia tercinta ini," ujarnya sembari meneteskan air mata.
Untuk diketahui, dalam moment Peringatan Hari Dharma Samudera yang ke-62 tahun 2024 ini, Lanal Aru sebagai penyelenggara, sebelumnya telah melaksanakan kegiatan diantaranya Anjangsana ke para Pelaku Sejarah Pertempuran Laut Aru, pemberian Tali Asih dan pembersihan/pengecatan monumen (Patung) Yos Sudarso serta Kirab Kota.
*Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai Jasa para Pahlawannya.*
Pewarta : Nus Yerusa/Pen Lanal Aru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar