Suasana sakral menyelimuti permukaan Ranu Segaran saat prosesi Larung Sesaji digelar. Ritual ini bukan sekadar upacara pembukaan, melainkan wujud kearifan lokal masyarakat Tiris untuk memanjatkan syukur dan memohon keberkahan dari alam, sekaligus ‘ridho’ untuk kesuksesan seluruh rangkaian festival.
Bupati Probolinggo, Gus Haris, hadir memimpin langsung prosesi tersebut. Ia menegaskan bahwa penghormatan terhadap alam ini adalah fondasi spiritual bagi festival.
"Ini merupakan rasa syukur kita kepada Tuhan kita, dan ini suatu penghormatan kita terhadap alam yang memberikan keberkahan kepada kita," tegas Bupati Probolinggo.
Ia berharap momentum soft opening yang diawali dengan tradisi ini menjadi titik kebangkitan pariwisata Probolinggo sesuai cita-cita masyarakat.
💃 Catwalk di Atas Danau : Pesona 16 Wanita Anggun Memukau
Setelah suasana khidmat, tepian danau sontak dipadati sorakan kagum saat pertunjukan mode yang tak biasa dimulai. Sebanyak 16 wanita berparas anggun melangkah penuh percaya diri di atas catwalk apung spektakuler sepanjang 78 meter yang terbentang di permukaan air Ranu Segaran.
Penampilan ini menjadi daya tarik utama soft opening. Para model tidak hanya menyuguhkan keanggunan, tetapi juga memamerkan mahakarya busana yang memadukan kekayaan budaya lokal Tiris dengan tren modern.
Nurul salah satu Make-Up Artist (MUA) yang terlibat dalam merias 16 model pada fashion show panggung terapung Seven Lakes Festival 2025, mengungkapkan rasa bangga dan pengalaman uniknya.
Menurut Nurul, fashion show yang digelar di atas catwalk apung sepanjang 78 meter di Ranu Segaran ini bukan sekadar acara mode biasa, tetapi sebuah mahakarya yang menggabungkan alam dan seni.
"Ini adalah momen yang sangat langka dan inspiratif. Biasanya kami bekerja di backstage tertutup, tapi kali ini vibe bekerja langsung di pinggir danau dengan latar belakang Ranu Segaran yang sejuk memberikan energi yang berbeda," ujar Nurul.
Pertunjukan yang sukses memantik riuh tepuk tangan ribuan pasang mata ini membuktikan visi Bupati bahwa Seven Lakes Festival tidak hanya merayakan keindahan alam, tetapi juga memberdayakan dan menampilkan potensi manusia serta warisan budaya Probolinggo yang terpendam.
Seven Lakes Festival 2025 akan berlangsung hingga 16 November 2025, menjanjikan perpaduan unik antara tradisi sakral, seni, dan promosi wisata alam Probolinggo. ( Fabil )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar